"Sekarang saja sudah Januari 2016. Kita ini harus konsolidasi. Tidak hanya di pusat, tetapi di tingkat I dan II," ujar Akbar di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (3/1/2015).
"Oleh karena itu, kami para senior, mantan aktivis Golkar yang berkiprah cukup lama, berharap agar bagaimana kita bangun kembali Golkar menghadapi lagi agenda partai dan politik ke depan. Peluang yang bisa digunakan adalah Munas," lanjut dia.
Akbar prihatin atas pencapaian Golkar pada Pilkada serentak tahap pertama, 9 Desember 2015 lalu.
Dari 116 pertarungan Pilkada yang diikuti, partainya hanya mampu meraih 18 persen kemenangan, jauh dari target partainya.
Terkait penyelenggaraan Munas sendiri, Akbar setuju dengan Generasi Muda Partai Golkar. Generasi muda partai yang berlambang beringin itu mengatakan bahwa Munas harus didahului dengan pembentukan kepengurusan transisi.
Kepengurusan itu, lanjut Akbar, hanya bisa disahkan Mahkamah Partai Golkar. Sebab, hanya Mahkamah Partai Golkar lah yang memiliki 'legal standing' di hadapan hukum.