Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Natal dan Komitmen untuk Daerah

Kompas.com - 28/12/2015, 08:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, 27 Desember 2014, perayaan Natal Nasional digelar di luar Ibu Kota Jakarta.

Presiden Joko Widodo yang saat itu baru terpilih sebagai Presiden RI, mengubah tradisi perayaan Natal Nasional dengan memindahkannya ke Jayapura, Papua.

Saat itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise yang juga berasal dari Papua, ditunjuk sebagai Ketua Umum Panitia Perayaaan Natal Nasional.

"Bu Menteri menyampaikan, bisa Pak. Siap dilakukan di Jayapura. Langsung saya perintah, ya langsung pindahkan saja dari Jakarta ke Jayapura," kata Jokowi, dalam sambutannya saat itu.

Jokowi juga menyampaikan, Papua dipilih sebagai tempat perayaan Natal Nasional karena dia ingin berdialog secara langsung dengan masyarakat di Bumi Cendrawasih itu.

Ke depannya, Presiden berharap masa depan Papua akan lebih baik.

"Rakyat Papua juga butuh didengar dan diajak bicara," ujar Jokowi disambut tepuk tangan warga Papua yang hadir di Stadion Mandala.

Komitmen perayaan Natal Nasional di daerah ini pun berlanjut pada tahun ini. Kali ini, Natal diselenggarakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (28/12/2015).

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong ditunjuk sebagai Ketua Umum Panitia Perayaaan Natal.

"Salah satu tujuan memilih Kupang jadi lokasi Natal Nasional adalah untuk menarik perhatian nasional terhadap wilayah NTT. Menarik perhatian dunia. Terutama peluangnya, ciri khas daerah, semangat masyarakat yang begitu positif dan baik hati," kata Thomas.

Nantinya, sepuluh ribu masyarakat NTT baik Katolik, Protestan, Hindu, Muslim dan Budha akan diundang untuk hadir dalam acara ini.

Seluruh masyarakat Indonesia bisa menyaksikan perayaan Natal ini karena disiarkan langsung di TVRI.

Selain itu, duta besar negara-negara sahabat juga akan diundang, sehingga perayaan Natal ini secara tidak langsung akan menjadi konsumsi dunia.

Berbagai kesenian dan tari adat khas NTT juga akan ditampilkan. Ada pula kolaborasi antara adzan dan ave maria hingga pentas qasidah untuk menggambarkan keberagaman di NTT.

"Sebelum Pak Jokowi, Natal Nasional itu selalu di Jakarta. Sekarang keliling ke daerah. Ini sesuai dengan janji nawacita yang menginginkan pembangunan dari pinggiran, dan tentunya ini sekaligus peluang untuk memperagakan ciri khas daerah," kata Thomas.

Bersamaan dengan perayaan Natal ini, pihak panitia mengumpulkan dana dari sekitar 30 donatur sebesar Rp 1,8 miliar.

Dana itu digunakan untuk membantu sejumlah sekolah dengan berbagai sarana prasarana pendidikan seperti komputer, printer, hingga pengadaan sumur bor untuk menjaga ketersediaan air bersih.

Thomas berharap komitmen perayaan Natal di daerah ini bisa terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.

"Kalau hemat kami, Jakarta sih sudah ada Pak Ahok. Sudah banyak pengusaha, sudah banyak kegiatan ekonomi, sudah banyak peluang. Tapi di luar Jawa itu butuh perhatian yang khusus," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com