Menurut Bambang, Presiden telah memerintahkan aparat berwenang untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan pada perayaan Natal dan malam pergantian tahun.
(Baca: Teroris Rencanakan Pengeboman hingga Pembakaran pada Malam Natal)
Jokowi, dia sebut, tidak ingin citra Indonesia rusak karena terjadinya gangguan keamanan dan aksi teror pada akhir tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Presidium KWI Ignatius Suharyo mengungkapkan bahwa umat Kristiani sangat berharap perayaan hari raya Natal dan malam pergantian tahun akan berlangsung aman.
Dia yakin pemerintah akan berusaha keras menjaga keamanan pada akhir tahun.
(Baca: Menko Polhukam: Kawasan Obyek Vital "High Alert" hingga Tahun Baru)
"Semoga aman dan tidak terjadi apa-apa. Kalau terjadi sesuatu, wajah negara kita akan sangat tercoreng," ucap Ignatius.
Gangguan keamanan sebelumnya diperkirakan terjadi pada malam Natal dan pergantian tahun. Detasemen Khusus 88 Antiteror pun langsung menangkap sembilan orang terduga teroris yang berniat mengganggu keamanan pada malam Natal.
Sementara seorang lagi masih dalam perburuan aparat kepolisian. Dari para tersangka yang ditangkap, diketahui mereka hendak mengincar rumah ibadah, pejabat pemerintahan, petinggi Polri, serta anggota dan mantan Densus.