Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yasonna Anggap Penemuan Senjata hingga Jenglot di Lapas Kerobokan Memalukan

Kompas.com - 21/12/2015, 10:32 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly tampak marah menanggapi penemuan sejumlah senjata hingga jenglot di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali.

Menurut dia, hal tersebut memalukan karena sejumlah barang teraebut ditemukan di tempat yang seharusnya dijaga ketat oleh petugas keamanan.

"Sangat memalukan karena tadi barang-barang kecil, ini senapan, bagaimana? Besar itu kan," ujar Yasonna di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Senin (21/12/2015).

(Baca: Ditemukan, Bunker Kecil Berisi Senjata di Lapas Kerobokan)

Seharusnya, kata Yasonna, Kepala Lapas dan para sipir melakukan penjagaan ketat di dalam dan melakukan penyisiran barang-barang yang masuk. Bahkan, mereka seharusnya melakukan razia rutin di sel-sel tahanan.

"Mereka harusnya kerja ke dalam, tapi ada senapan itu kan tidak benar. Berarti dia tidak kerja," tukas Yasonna.

(Baca: Selain Pohonnya, 2 Kg Ganja Kering Siap Edar Ditemukan di Lapas Kerobokan)

Dia berharap kejadian memalukan seperti di Lapas Kerobokan tidak terjadi lagi kemudian hari. Oleh karena itu, ia menginstruksikan Sekretaris Jenderal Kemenkumham untuk melakukan tindakan tegas kepada petugas penjaga lapas.

Pasca-kerusuhan di Lapas Kerobokan, Kamis (17/12/2015) lalu, petugas melakukan razia di lapas tersebut dan menemukan sebuah bunker kecil. (Baca: Kalapas Kerobokan Paparkan Pemicu Kerusuhan Antar-napi)

Di dalam bunker kecil ini, petugas menemukan berbagai senjata tajam, senjata api, dan 2 ons narkotika jenis sabu.

(Baca: Lapas Kerobokan Digeledah, Petugas Temukan Jenglot)

Petugas juga mengamankan senjata tajam berupa samurai, kapak, belati, trisula, celurit, dan senjata api jenis revolver.

Bahkan, ada juga sebuah benda berupa jenglot yang ditemukan di Blok H di bawah beberapa tumpukan kain sekitar tempat tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com