"Namanya cari orang itu tidak mudah. Mungkin mukanya sudah diubah, hidungnya sudah ditambah," ujar Prasetyo di Balai Diklat Kejaksaan Agung, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2015).
(Baca: Luhut Dekati Riza Chalid karena Punya Banyak Teman di KMP)
"Pak Menkumham hanya bilang bahwa sekarang Chalid sudah pergi ke luar negeri. Bu Menlu pun mengirimkan informasi dia (Chalid) ada di luar negeri. Nah, di mananya itu harus ditanya kembali. Kami tetap akan cari informasi lain," lanjut dia.
Apabila keterangan Riza Chalid sudah diperlukan kejaksaan, Prasetyo akan menggunakan jalur diplomatik dengan negara-negara asing untuk mencari keberadaan pengusaha pemilik area bermain Kidzania itu.
Saat ini, Indonesia telah menjalin kerja sama yang baik dengan sejumlah negara dalam hal dukungan terhadap pemulangan WNI yang bermasalah hukum.
(Baca: Lebih dari Empat Hari Lalu, Riza Chalid Tinggalkan Indonesia)
"Sama waktu kami menangkap buronan terpidana korupsi dari Jawa Tengah di Kamboja. Itu kan hasil kerja sama. Kami sudah ada kesepakatan bersama, saling bantu," ujar Prasetyo.
Penyidik Jampidsus tengah mengusut dugaan perkara pemufakatan jahat yang dilakukan Setya Novanto dan Riza Chalid.
Perkara itu terjadi saat Novanto dan Chalid menggelar pertemuan dengan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin.
Di dalam rekaman pertemuan itu, Novanto dan Chalid disebut meminta saham ke Freeport atas nama Presiden dan Wakil Presiden. Perkara itu masih berstatus penyelidikan.