Berbagai konflik yang kerap terjadi tanah air disebut Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang sebagai dampak dari krisis nasionalisme. Menurut ia, konflik di antara elit politik merupakan akibat dari tak dihayatinya ideologi negara. Ia pun mengimbau masyarakat agar tak lengah saat ada politikus yang ingin memecah belah bangsa.
"Ada konflik di sana-sini karena dia tidak menghayati Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Empat Pilar MPR RI itu," ujar Oesman saat membuka Seminar Bela Negara oleh Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Sulawesi Selatan, di Hotel Four Points Makassar, Sabtu (12/12/2015).
Oesman menyayangkan kondisi negara yang saat ini terus-menerus dipenuhi dengan konflik. Rakyat perlu punya semangat nasionalisme yang lebih agar tak mudah dipecah belah.
"Bila ada pertengkaran yang menghanyutkan hati rakyat kita, kapan selesainya?" kata ia.
Oesman memercayakan semangat nasionalisme itu pada kaum muda, khususnya Resimen Mahasiswa (Menwa). Krisis kebangsaan, menurut ia, hanya dapat diselesaikan dengan satu hal, yakni kebanggaan nasionalisme. Menwa menjadi kaum muda yang mampu mengembalikan kembali semangat nasionalisme.
"Berikan ruang kepada pemuda, biarkan Menwa lanjutkan inisiatif untuk membangun bangsa. Menwa ini adalah orang yang mampu menyosialisaikan semangat nasionalisme kepada masyarakar karena Menwa ada di seluruh Indonesia," tutur Oesman. (adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.