"Tidak ada pengaruh cuaca sebagai penyebab kecelakaan," ujar Ketua Sub Komite Kecelakaan Pesawat Udara KNKT Kapten Nurcahyo Utomo di Gedung KNKT, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015).
"Hal-hal perizinan juga tidak terkait sebagai penyebab. Maka, KNKT tidak mendalami keduanya," ucapnya.
KNKT kemudian menyimpulkan lima faktor yang berkontribusi pada kecelakaan pesawat.
Pertama, retakan solder pada electronic module di rudder travel limiter (RTL) menyebabkan hubungan yang berselang dan berakibat pada masalah yang berkelanjutan.
Kedua, sistem perawatan pesawat dan analisis di perusahaan yang belum optimal mengakibatkan tidak terselesaikannya masalah yang berulang.
Ketiga, terjadinya pemutusan arus listrik pada flight augmentation computer (FAC).
Keempat, perubahan normal law ke alternate law, sistem kemudi pesawat berubah dari otopilot menjadi manual, dan dalam saat bersamaan RTL bergerak dua derajat.
Kondisi ini kemudian membuat pesawat berguling mencapai sudut 54 derajat.
Terakhir, pesawat dalam kondisi upset dan stall sehingga pesawat berada di luar batas penerbangan yang dapat dikendalikan oleh awak pesawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.