Ketika Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (24/11), tak ayal berbagai spekulasi pun merebak.
Di antaranya, disebut-sebut, Luhut mencoba mendekati Wapres yang namanya bersama Presiden muncul dalam transkrip percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia serta pengusaha migas Muhammad Riza Chalid.
Maklum, selain dadakan dan diam-diam akibat Luhut masuk lewat pintu belakang ke Kantor Wapres, Kalla selama ini dinilai paling vokal mendukung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan terkait tindakan tak terpuji Setya yang dituding meminta saham dan membangun pembangkit listrik di Papua dengan mengatasnamakan Presiden dan Wapres.
Adapun Presiden Joko Widodo, sejauh ini, hanya menyerahkan kasus itu kepada MKD. Beberapa kali pers menanyakannya, Jokowi hanya berkata," Kita hormati MKD."
Terakhir, Jokowi menambah kalimatnya, "Jangan intervensi."
Sementara itu, Luhut pernah mengatakan, Presiden tidak tahu-menahu tentang langkah Sudirman melapor kepada MKD.
Bahkan, Luhut mengatakan, pemerintah tidak ingin melanjutkan kasus ini karena ingin konsentrasi di bidang ekonomi.
Seperti tertulis dalam transkrip percakapan, yang dilaporkan Sudirman ke MKD, nama Luhut turut disebut dalam percakapan di pertemuan 8 Juni lalu.
"Pas saya makan, Presiden samperin saya. Pak Luhut mau bicara. Pak Luhut mau berikan pendapat. Terus saya segera ngobrol-ngobrol... dan seterusnya," seperti tertulis dalam transkrip ke MKD.
Namun, saat dicegat pers seusai bertemu Wapres, Luhut menampik membahas pencatutan nama Presiden dan Wapres.
Ia mengaku hanya lapor soal pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Singapura tentang flight information region serta ratifikasi perjanjian pertahanan dan ekstradisi dengan Singapura soal asap.
"Enggak ada (soal pencatutan nama), kami tertawa-tawa saja," kata Luhut, yang menyerahkan urusan Setya ke MKD.
Kalla pun senada saat pers mencecarnya. "Dia, kan, laporan, banyak hal. Keamanan, dan tentang apa saja. Soal itu (pencatutan nama), tidak ada," ujarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.