Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Saksikan Pentas "Bangun Majapahit"

Kompas.com - 26/11/2015, 21:01 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri hadir menyaksikan pagelaran budaya bertajuk "Bangun Majapahit" di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Kamis (26/11/2015) malam.

Acara ini digelar oleh PDI Perjuangan sebagai cermin untuk mengembalikan dan menjaga garis kebudayaan dalam kehidupan saat ini.

"Jalan kebudayaan harus kita lakukan di tengah gempuran budaya luar yang sangat bertolak belakang dengan nilai kebudayaan Indonesia," kata Megawati, dikutip dari buku acara pagelaran peduli Bangun Majapahit.

TRIBUNNEWS / HERUDIN Ketua DPR Setya Novanto (kiri) berbincang dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, usai menonton pagelaran peduli Bangun Majapahit, di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (26/11/2015).

Megawati hadir di lokasi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Hadir juga Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dijadwalkan hadir menyaksikan pentas ini. Namun, akhirnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu batal hadir.

Sutradara pagelaran budaya "Bangun Majapahit" adalah Kenthus Apriyanto. Para pemain yang tampil dalam pentas di antaranya adalah Butet Kartaredjasa, Titiek Puspa, Bambang Pamungkas, dan Christine Hakim.

TRIBUNNEWS / HERUDIN Pemain membawakan lakon dalam pertunjukan pagelaran peduli Bangun Majapahit, di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (26/11/2015).

Kenthus mengungkapkan, cerita yang akan diangkat dalam pentas kebudayaan ini murni tentang kebersamaan sekelompok pemuda dalam membangun kerajaan Majapahit.

Dia mengatakan bisa saja secara kebetulan cerita yang ditampilkan nanti memiliki kesamaan dengan kondisi nasional saat ini.

"Tidak sekadar tontonan, tapi ada tuntunan dan tatanannya. Bahwa gotong royong dengan mental yang kuat akan memberikan manfaat untuk kepentingan bersama," ungkap Kenthus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com