Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Bantuan untuk Korban Gempa Halmahera Berbintik Hitam

Kompas.com - 25/11/2015, 17:01 WIB
Kontributor Ternate, Fatimah Yamin

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com — Sekitar 10 karung beras bantuan untuk pengungsi gempa bumi di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, berbintik hitam di hampir setiap bulirnya.

Karena bintik hitam itu, banyak pengungsi, khususnya di posko Desa Bobanahena, Kecamatan Jailolo, enggan mengonsumsi beras tersebut karena dianggap tidak layak dan dianggap berkutu.

Kepala Dinas Sosial dan Transmigrasi Pemkab Halmahera Barat Usman Borut, Rabu (25/11/2015), membantah jika beras itu berkutu.

Beras itu, tambah Usman, hanya mengandung semacam noda atau bintik hitam.

“Saya sudah lihat sendiri, kalau kutu pasti bergerak, tapi ini tidak bergerak. Jadi hanya noda hitam, kalau dicuci paling hilang. Intinya bahwa beras itu dari sisi kualitas kurang karena kalau dibilang tidak layak konsumsi, kenapa di posko pengungsian lain makan beras yang sama,” ujarnya.

Bantuan beras untuk pengungsi mencapai 2 ton atau sekitar 133 karung yang berasal dari Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara.

Sementara itu, Kadinsos Pemprov Maluku Utara Muhammad Ismail belum dapat dikonfirmasi terkait masalah ini.

Kepala Perum Bulog Sub-Divre Ternate Najamuddin Kotarumalos mengaku bingung dengan kondisi beras itu karena semua beras di gudang Bulog adalah stok Juni-Juli 2015.

Selain itu, Kemensos sudah melakukan sidak untuk memeriksa kualitas beras di gudang Bulog belum lama ini dan pemeriksa menyatakan beras dalam kondisi bagus.

“Tadi juga dari Dinsos Malut datang cek beras di gudang, saya bilang, silakan ambil beras yang ada di susunan yang sama dengan yang pernah dikirim untuk bantuan gempa. Ternyata setelah dicek, berasnya bagus semua," ujar Najamuddin.

"Kami juga butuh sampel beras yang dikatakan berbintik hitam atau berkutu itu supaya kita ketahui persis bentuk dan warnanya,” tambah Najamuddin.

“Intinya harus dicari tahu sebabnya apa, jangan sampai beras itu setelah dari Bulog kena air laut atau hujan dalam perjalanan, kemudian tidak langsung didistribusi ke pengungsi, tapi disimpan dulu di gudang lain selama beberapa hari. Karena beras yang ada saat ini di gudang Bulog termasuk yang bagus untuk tingkat medium," ucap Najamuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com