Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tunjuk Menteri Penghubung karena Terinspirasi Sudirman Said

Kompas.com - 25/11/2015, 13:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk menteri untuk jadi penghubung sejumlah negara terinspirasi keberhasilan Menteri ESDM Sudirman Said untuk mendatangkan investor dari Timur Tengah.

Hanya dalam waktu sekitar tiga bulan, Sudirman berhasil menghasilkan potensi investasi dari Timur Tengah sekitar 15 miliar dollar AS.

"Pengalaman paling baik Middle East dengan Pak Sudirman, bisa (menghasilkan investasi) 15 miliar dollar AS, termasuk TPPI, Tuban, Kaltim, dan Cilacap," kata Pramono Anung di kantornya, Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Dari serentetan potensi investasi itu, salah satunya akan ditandatangani pada Kamis (26/11/2015).

Kontrak investasi itu akan ditandatangani langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Cilacap, Jawa Tengah, dari Aramco senilai 5 miliar dollar AS.

Sudirman telah ditunjuk menjadi menteri penghubung dengan negara-negara di Timur Tengah sejak September 2015.

"Inilah jadi semacam role model tempat-tempat lain," ujarnya.

Pramono mengatakan, para menteri yang ditunjuk Presiden menjadi penghubung dengan negara lain akan menjadi "utusan khusus" di bidang investasi dan perizinan.

Para menteri tersebut bertugas menyelesaikan hambatan saat ada investor dari luar negeri yang ingin berinvestasi di Indonesia.

"Keluhan banyak negara masih ada hambatan walaupun ada satu pintu BKPM, tetapi masih lama. Presiden ingin speed up," ujar Pramono.

Ia mengakui, ada alasan-alasan khusus dari Presiden Jokowi saat menunjuk seorang menteri menjadi penghubung suatu negara.

Misalnya, penunjukan Menteri Perdagangan Thomas Lembong menjadi penghubung dengan negara Eropa dan Australia karena dianggap menguasai wilayah tersebut.

"Pertimbangannya karena kedekatan orang yang bersangkutan, tetapi tak menutup kemungkinan diganti atau digeser," ungkapnya.

Presiden Jokowi menunjuk sejumlah menteri untuk fokus menangani kerja sama dengan luar negeri. Pembagian tanggung jawab dilakukan untuk mempercapat penentuan solusi saat ada kendala dan menghindari tumpang tindih penanganannya.

Adapun pembagian tugas tersebut bisa dibaca dalam berita "Jokowi Tunjuk Sejumlah Menteri untuk Tangani Kerja Sama dengan Luar Negeri".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com