Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Jangan Jadikan Kepentingan Pribadi Menghambat Pembangunan Negeri

Kompas.com - 18/11/2015, 12:08 WIB
advertorial

Penulis

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, kini harus dipertanyakan perannya dalam masyarakat. Apakah sudah direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari? Masyarakat Indonesia masih menganggap Pancasila sebagai budaya saja sehingga belum benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu pula dengan pembangunan negara, Pancasila seharusnya dapat menjadi dasar untuk membangun negeri ini. Untuk menjadikan negara ini maju dan berhasil, alangkah baiknya jika menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam pembangunan. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Pancasila selalu digunakan untuk dasar membangun negeri, tapi bagaimana dengan sekarang?

Hal tersebut diutarakan oleh Ketua MPR RI dalam sambutannya di Seminar Nasional Badan Pengkajian MPR dengan tema Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perencanaan Pembangunan Nasional pada Rabu, (18/11/2015) di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta. Acara ini terselenggara berkat kerja sama MPR RI dengan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Pembangunan di Indonesia saat ini berdasarkan multi pemerintahan bukan Pancasila atau Undang-Undang Dasar. Setiap ganti pemerintahan, program pembangunan juga ikut berganti. “Masing-masing Presiden mempunyai visi dan misi sendiri. Bahkan kepala daerah seperti Bupati dan Walikota sekarang tak mudah diatur oleh Gubernur sehingga koordinasi pembangunan di provinsi sulit terjadi,” tutur Zulkifli Hasan.

Beliau mengungkapkan bahwa saat ini ada UU RPJM dan RPJP, tetapi menurutnya hal itu tidak mengajak partisipasi secara luas sehingga undang-undang tidak dijadikan acuan. Zulkifli juga menyatakan bahwa 18 tahun reformasi berjalan, pembangunan dilakukan secara masing-masing. “Program pembangunan dilakukan secara masing-masing dan lima tahunan,” ujarnya.

Dalam kesempatan kali ini, beliau menuturkan bahwa Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, seolah-olah hanya urusan MPR saja. Menurut beliau Sosialisasi 4 Pilar merupakan tugas bersama. “Saya mengucapkan terima kasih pada ICMI yang pada pagi itu ikut mensosialisasikan 4 Pilar kepada anggotanya dan pada mahasiswa,” ujar Zulkifli.

Senada dengan pembangunan negeri, Zulkifli Hasan pribadi mendukung pemerintahan dalam menjalankan pembangunan negeri. Hal tersebut ditunjukkan dengan kunjungannya ke kediaman Megawati Soekarno Putri bersama dengan Wiranto.

Zulkifli juga ikut mendukung Kerja Sama Partai-Partai Pendukung Pemerintah untuk mengurangi beban berat bangsa Indonesia dalam berbagai bidang. “Bersama-sama saja belum tentu sukses, apalagi kalau tidak bersama-sama. Untuk itu saya mendukung Pemerintah dan berharap dapat mengurangi beban berat masyarakat tersebut,” pungkas Zulkifli. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com