Namun, Husain tidak bersedia mengungkap nama tokoh politik yang disebutnya "pejabat berpengaruh" dan mencatut nama kepala negara itu. (Baca: Sudirman Said: Nama Dicatut ke Freeport, Presiden Bilang "Ora Sudi..." )
Dia pun belum dapat memastikan kemungkinan Kalla mengadukan pencatutan namanya itu ke aparat penegak hukum.
Husain hanya menyatakan bahwa dirinya yakin dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said. Sudirman-lah yang pertama kali membeberkan adanya oknum yang "menjual" nama Presiden dan Wakil Presiden kepada Freeport.
Dia yakin Sudirman memiliki bukti kuat soal itu. (Baca: Sudirman Said Pernah Singgung soal "Politisi Kuat" Saat Rapat dengan Komisi VII DPR
"Ini masalah serius karena menyangkut nama baik Presiden dan Wapres. Pencatutan nama tersebut adalah sesuatu yang tidak sehat dalam pemerintahan kita," ungkapnya.
Sebelumnya, Sudirman mengungkapkan ada tokoh politik yang sangat berkuasa mencoba menjual nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Freeport.
(Baca: Hindari Saling Tuduh, Gerindra Minta Sudirman Sebut Politisi yang Catut Nama Jokowi)
Dengan mencatut nama Presiden dan Wapres, politisi itu menjanjikan ke Freeport agar perpanjangan kontrak bisa diberikan.
"Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman Said seperti dikutip dalam acara Satu Meja yang ditayangkan Kompas TV dan dikutip Kompas, Selasa (10/11/2015).