Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Presiden Italia, Ketua DPR Singgung Kekalahan Rossi

Kompas.com - 09/11/2015, 20:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekalahan pebalap Italia, Valentino Rossi di sirkuit Ricardo Tormo dalam ajang Grand Prix Valencia, Minggu (8/11/2015), menjadi pembuka pembicaraan antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dengan Presiden Italia Sergio Mattarella, Senin (9/11/2015) petang.

"Jadi Rossi saya bilang kepada beliau, bahwa kita kagum dengan dia. Walau pun kalah di urutan keempat, tetap sebagai orang yang punya sportivitas yang tinggi tentu dia (Rossi) kita harapkan (mampu menerima) yang menang dan kalah," kata Novanto, Senin.

Selain Novanto, kehadiran Mattarella disambut oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Upacara penyambutan disiapkan. Karpet merah pun digelar untuk menyambut kehadirannya.

Adapun, pertemuan antara keduanya hanya berlangsung selama 30 menit di ruang kerja Novanto di lantai tiga Gedung Nusantara III di Kompleks Parlemen.

Sementara itu, Novanto mengungkapkan Mattarella merespon soal kekalahan Rossi sebagai suatu hal yang wajar. 

Menurut Mattarella, yang terpenting adalah menjunjung tinggi sportivitas dalam menerima kekalahan.

"Saya apresiasi kepada Presiden Italia mengenai masalah pembalap Rossi," kata dia.

Lebih jauh, Novanto mengatakan, hubungan antara Italia dan Indonesia saat ini sudah cukup baik dari sektor perdagangan. Nilai perdagangan di antara kedua negara pun meningkat, dari tahun 2013 yang hanya 3,82 miliar US Dollar menjadi 4 miliar US Dollar pada tahun 2014.

"Kami berharap hubungan perdagangan kedua negara dapat terus ditingkatkan, begitu juga kerja sama di bidang-bidang lainnya, termasuk investasi," ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu berharap agar hubungan kerja sama antara keduanya dapat lebih ditingkatkan. Terutama, dalam hal pembenahan infrastruktur di Indonesia.

"Kami berharap Italia juga dapat mengambil bagian dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung penguatan konektivitas maritim yang saat ini menjadi prioritas pemerintahan Joko Widodo," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com