JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa Pansus Kebakaran Hutan dan Lahan yang pembentukannya masih direncanakan, tidak akan menggunakan anggaran yang besar.
"Anggarannya berapa sih, kan buat makan, minum saja. Jangan disempitkan lah soal anggaran ini. Ini bicara soal tragedi kemanusiaan," tutur Viva saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (27/10/2015).
Viva juga mengungkapkan beberapa tujuan utama mengapa Pansus Kebakaran Hutan dan Lahan perlu dibentuk.
"Menyangkut law enforcement (penegakan hukum)-nya, penegakkan hukumnya. Bagaimana soal investigasi dari izin-izin yang sudah dikeluarkan. Harus divalidasi dan dievaluasi," ujarnya.
Ia menambahkan, pencabutan izin perusahaan dan pemberian sanksi bagi perusahaan yang melakukan pembakaran lahan tidak lah cukup. Namun, perlu juga diselesaikan secara hukum dan perusahaan-perusahaan terkait dimintai pertanggungjawaban untuk mematikan api di lahan mereka.
"Pemerintah jangan terkesan melindungi mereka yang jelas-jelas membakar lahannya sendiri untuk kepentingan ekonomi. Karena lahan setelah dibakar memiliki tingkat ekonomi yang lebih tinggi harganya, setelah pembakaran," ujar Wakil Ketua Fraksi PAN itu.
Hingga pukul 12 siang ini, Viva menyampaikan, sejumlah 57 orang anggota dewan telah menandatangani usulan pembentukan Pansus Kebakaran Hutan dan Lahan yang berasal dari seluruh fraksi di DPR.
Meski tidak memasang target jumlah anggota, namun ia meyakini akan lebih banyak lagi jumlah orang yang menandatangani usulan pembentukan pansus tersebut.
"Tambah, pastilah. Kan selalu bertambah. Kalau dari sisi kepedulian sih, dari Komisi I sampai XI saya rasa sangat peduli," kata Viva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.