Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Beberapa Hari Tinggal di Jambi atau Palangkaraya

Kompas.com - 27/10/2015, 12:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mempersingkat kunjungannya di Amerika Serikat. Setelah tiba di Tanah Air, Jokowi akan meninjau daerah yang terdampak asap, seperti Jambi dan Palangkaraya.

Presiden nantinya akan memimpin penanganan asap dan tinggal di daerah terdampak itu selama beberapa hari. (Baca: Megawati: Kebakaran, Saya Bingung... ke Mana Rakyatku?)

"Beliau akan beberapa hari tinggal di sana untuk memantau langsung dari daerah itu. Mungkin Jumat sudah kembali ke Indonesia dan langsung ke sana," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Menurut Luhut, keinginan Jokowi untuk tinggal di daerah terdampak asap ini merupakan komitmen untuk menyelesaikan kebakaran hutan dan kabut asap ini.

Kemarin, Luhut mengaku sudah melaporkan berbagai perkembangan penanganan kabut asap yang dilakukan semua jajaran pemerintah kepada Presiden yang berada di AS. (Baca: Pimpinan DPR: Lebih Baik Presiden Lebih Cepat Kembali biar Tangani Asap)

"Beliau nanya, kita sampaikan bahwa semua perintah sudah kita jalankan. Semua sudah jalan. Kita berharap dua hari ke depan akan lebih baik. Masalah mobilisasi alat berat juga sudah jalan, tetapi butuh waktu karena kita inventarisasi dulu," kata dia.

Meski semuanya tertangani dengan baik, menurut Luhut, Presiden sepertinya tidak puas jika tidak turun langsung ke lokasi terdampak kabut asap. Presiden akhirnya memutuskan untuk mempercepat kunjungannya ke Amerika Serikat dan segera kembali ke Indonesia.

"Beliau tetap mengatakan akan kembali ke Tanah Air," ucap Luhut.

Kunjungan Jokowi ke AS dikritik berbagai pihak. Pasalnya, masalah asap belum selesai. (Baca: Ke AS, Jokowi Dinilai Tak Bertanggung Jawab atas Kondisi Dalam Negeri)

Jokowi lalu mempercepat kunjungannya di AS dan akan langsung kembali ke Tanah Air untuk meninjau langsung lokasi bencana asap. (Baca: Persingkat Kunjungan di AS, Jokowi Akan ke Lokasi Bencana Asap)

Ketika berada di Blair House, Washington DC, Senin (26/10/2015) sekitar pukul 10.30 waktu setempat, Presiden Jokowi menyempatkan diri menelepon Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.

"Tadi saya telepon Menko Polhukam mengenai kondisi asap, terutama yang ada di Kalteng dan Sumsel, karena (informasi) titik api dari lapangan yang saya terima pagi tadi yang paling banyak di Sumsel dan Kalteng," kata Jokowi, Senin malam.

Jokowi menerima laporan bahwa titik api di Sumatera Selatan (Sumsel) mencapai 146 titik dan di Kalimantan Tengah (Kalteng) mencapai 366 titik. (Baca: Obama Maklumi Jokowi Persingkat Kunjungan dan Batal ke San Francisco)

Oleh sebab itu, Presiden menambahkan, ia memutuskan untuk membatalkan perjalanannya ke West Coast.

"Karena banyaknya keluhan dari masyarakat yang berkaitan dengan dampak kesehatan dan dampak sosial karena asap, saya memutuskan untuk membatalkan perjalanan saya ke West Coast," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com