Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini Soemarno Jadi Target Pansus Pelindo II?

Kompas.com - 26/10/2015, 11:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Agung Suprio, menilai, Panitia Khusus Pelindo II sangat politis karena bertujuan menarget orang per orang.

Dia melihat, selain Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino, Pansus Pelindo II juga menarget Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

"Kementerian BUMN ini kan paling 'basah'. Dia (Rini) menguasai BUMN. Makanya, tak heran kursi menteri itu terus digoyang," kata Agung saat dihubungi, Senin (26/10/2015).

Menurut Agung, tujuan untuk menarget orang per orang ini bisa dilihat dari logika hukum yang ada. (Baca: Pansus Pelindo II Diminta Undang Pakar Bisnis, Tak Hanya Panggil Barisan Sakit Hati)

Menurut dia, persoalan Pelindo II seperti dugaan korupsi pengadaan mobile crane, hingga perpanjangan konsesi ke perusahaan asing PT Hucthison Port Holding, adalah murni persoalan hukum.

Oleh karena itu, persoalan tersebut seharusnya tak perlu dibawa ke ranah politik dengan pembentukan Pansus. (Baca: Pansus Pelindo II Dinilai Hanya Menarget Pejabat Tertentu)

"Lino dan Rini itu kan ada hubungan baik. Jadi, kalau Pansus menemukan Lino bersalah, maka Rini juga akan dipanggil ke Pansus. Rini akan diminta pertanggungjawaban sebagai atasan Lino," ucapnya.

Terlebih lagi, reshuffle kabinet jilid II diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Pansus, kata Agung, diperkirakan akan terus memaksa pertanggungjawaban Rini Soemarno sebagai atasan RJ Lino dan selanjutnya menyerahkan rekomendasi ke Presiden Joko Widodo untuk memecat Rini. (Baca: Pansus Pelindo II Diperkirakan Bakal "Masuk Angin")

"Sulit memang mencari kesalahan Rini. Makanya diambil jalur antara dengan membentuk Pansus Pelindo. Kalau ditemukan kesalahan Lino, Pansus selanjutnya akan menyeret Rini Soemarno. Saya melihat target Pansus itu untuk menyeret Rini Soemarno," katanya.

Sebelumnya, Pansus sudah memanggil berbagai pihak, mulai dari Serikat Pekerja PT Jakarta Internasional Container Terminal yang menolak perpanjangan konsesi, mantan Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso, mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Purn) Victor Edison Simanjuntak, dan Kabareskrim Komjen Anang Iskandar. (Baca: Rizal Ramli Anggap RJ Lino Sudah Sok Kuasa dan Semakin "Ngaco")

Pansus ini dibentuk untuk mengusut dugaan penyimpangan yang terjadi di Pelindo II, mulai dari pengadaan mobile crane hingga perpanjangan kontrak pengelolaan pelabuhan kepada perusahaan asing, PT Hucthison Port Holding.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com