Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Di Tengah Bencana Asap, Jokowi Harusnya Malu Berkunjung ke AS

Kompas.com - 23/10/2015, 16:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mendesak Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan kembali rencana kunjungannya ke Amerika Serikat pada akhir bulan Oktober 2015.

Pasalnya, masalah kebakaran lahan dan hutan yang mengakibatkan kabut asap belum selesai.

"Presiden harusnya fokus menyelesaikan masalah dalam negeri, terutama bencana kebakaran hutan yang kini telah menimbulkan korban jiwa, ancaman kesehatan, dan kerusakan lingkungan yang amat parah bagi kehidupan," kata Yusril di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Kunjungan Jokowi ke AS, meskipun untuk memenuhi undangan Presiden Barack Obama, selayaknya ditunda karena tidak ada hal mendesak untuk dibicarakan. (Baca: Demokrat: Pemerintah Kurang Tanggap dan Terlambat Tangani Kabut Asap)

Yusril meyakini, AS akan sangat mengerti penundaan itu mengingat mereka sangat serius memperhatikan lingkungan.

Dana miliaran dollar AS, kata dia, dikeluarkan AS untuk peningkatan oksigen bumi dalam beberapa tahun terakhir. (Baca: Ini Penjelasan BMKG Soal Kabut Tebal di Bandung)

"Dalam situasi (bencana asap) seperti ini, Jokowi harusnya malu berkunjung ke AS," ucapnya.

Kemenlu dan Sekneg, kata dia, seharusnya paham dan wajib mengingatkan Presiden bahwa ada sesuatu yang secara halus ditunjukkan oleh protokol kepresidenan AS dalam menerima Presiden Jokowi. (Baca: Presiden Tunjuk Menko Polhukam sebagai Koordinator Penanganan Asap)

"Tidak ada jamuan makan, tidak ada joint statement kedua Presiden. Ini menunjukkan secara halus bahwa kunjungan Jokowi tidaklah penting bagi AS sebagaimana layaknya Presiden AS menerima Presiden sebuah negara sahabat yang kedudukannya sangat penting," ujarnya.

Kunjungan Jokowi ke AS ketika sebagian rakyatnya menghadapi bencana asap, bahkan beberapa telah menjadi korban, menurut Yusril, adalah sikap tidak bijaksana dan tidak merakyat.

"Jokowi harusnya ingat amanat Pembukaan UUD 1945 bahwa negara berkewajiban melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Jangan lupa amanat konstitusi ini," ujar mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan ini.

Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengungkapkan, pemerintah kini mengalihkan fokus penanganan dari pemadaman kebakaran hutan menjadi operasi kemanusiaan.

Hal ini dilakukan karena berdasarkan prediksi, api tidak akan bisa padam sampai tiga minggu ke depan. (Baca: Luhut: Api Tak Mungkin Bisa Dipadamkan Tiga Minggu ke Depan)

Jokowi akan berada di AS pada 25-28 Oktober. Salah satu agendanya, yakni pertemuan dengan Presiden Barack Obama, ialah untuk memperkuat dan memperluas kerja sama bilateral.

Presiden RI juga akan berinteraksi dengan perwakilan dari dunia usaha AS dan menghadiri pertemuan dengan tiga badan kamar dagang di AS. (Baca: Dubes AS: Jokowi-Obama Akan Perluas Kerja Sama)

Ketiga kamar dagang yang dimaksud adalah US Chamber of Commerce, American Chamber of Commerce, dan US-ASEAN Business Council.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga akan memberikan pidato dalam jamuan makan malam di US-ASEAN Business Council.

Pada hari kedua kunjungan kenegaraannya, Selasa (27/10/2015), Presiden Jokowi akan memberikan pidato dalam pertemuan dengan badan "think tank" AS.

Kemudan, pada hari Rabu (28/10), Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan dengan para petinggi dan perusahaan industri teknologi (IT) di Silicon Valley.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com