JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai masih adanya kinerja menteri yang perlu diperbaiki dalam setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Kalla. Kinerja menteri diukur berdasarkan sejauh mana tugas-tugas yang ditargetkan berhasil diselesaikan dalam setahun ini.
"Menteri itu kinerjanya diukur dari apa yang dicapai, dari tugas-tugasnya untuk kemajuan bangsa ini. Tentu ada yang baik, ada yang belum harus diusahakan. Ada juga tentu yang harus diperbaiki," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Mengenai hasil survei yang menyebutkan bahwa hanya sebagian kecil menteri yang dinilai baik kinerjanya, Kalla menyampaikan bahwa penilaian tersebut hanya berdasarkan persepsi masyarakat. Hasil penilaian masyarakat belum tentu sama dengan penilaian internal pemerintah.
"Tentu kadang-kadang agak beda. Masyarakat umumnya menilai dari sisi penglihatannya, heroismenya, sikapnya, tetapi ada hal lain sejauh mana bidang yang ditugaskan itu memberikan dampak kemajuan atau tidak," ucap Kalla.
Ia lantas menyebutkan sejumlah tolak ukur pemerintah dalam mengukur kinerja menteri.
"Ya katakanlah di bidang sesuatu produktivitasnya macam mana, bagaimana sumbangannya kepada pembangunan, bagaimana partisipasi masyarakat yang kuat di bidangnya, ya seperti itu," sambung Kalla Wapres juga menegaskan bahwa evaluasi menteri tidak selamanya berujung pada reshuffle atau perombakan kabinet.
Evaluasi menteri bisa dilakukan dengan menegur langsung menteri tersebut, atau bahkan mendukung menteri itu dengan menambah anggararan kementeriannya.
"Ya ditegur macam-macam, kita panggil ke sini kenapa tidak sampai seperti ini, itu kan juga teguran," ucap Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.