Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Warga di Polewali Terpaksa Makan Umbi Beracun

Kompas.com - 17/10/2015, 16:06 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Gagal panen akibat kemarau panjang sejak empat bulan terakhir tak membuat warga pedesaan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kehilangan cara mengatasi kekurangan pangan. Tumbuhan umbi beracun yang akrab dikenal dengan sebutan undo dimanfaatkan warga menjadi sumber pangan alternatif.

Warga yang mengonsumsi umbi beracun ini berasal dari lingkungan Tirondo, Kelurahan Sulewatang, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar. Mereka mengonsumsi undo yang tumbuh liar di tengah hutan karena mereka kekurangan beras akibat gagal.

Sementara tanaman perkebunan seperti kakao, duku dan rambutan yang selama ini ikut menopang sumber pendapatan warga, juga tak bisa diharapkan karena mati kekeringan.

Berbekal parang dan linggis, setiap hari warga mencari undo hingga ke pegunungan dengan berjalan kaki sejauh lima kilometer dari perkampungan mereka. Warga biasanya berangkat mulai pukul 7.00 dan pulang menjelang petang.

Konon dahulu di zaman perang kerajaan, umbi ini dipakai untuk meracuni ujung tombak dan anak panah. Senjata beracun ini digunakan untuk berperang melawan musuh.

Nurdin (45), salah seorang warga Tirondo, mengatakan, mereka biasa beramai-ramai menjelajah hutan belantara dan mendaki gunung untuk mendapatkan undo yang subur.

"Lokasi pencariannya jauh sekali masuk hutan, Pak. Baru mendaki lagi, kadang juga kita jatuh terguling demi berburu undo secara berkelompok,* tuturnya sambil tertawa.

Setelah mereka sampai di rumah, umbi yang mereka dapat dikupas, kemudian dicuci dan diparut. Hasil parutan undo berbentuk pipih kemudian direndam di sungai selama 2 hari guna menghilangkan zat racunnya.

Tahap berikutnya umbi diangkat dari sungai dan direbus lagi selama berjam-jam. Setelah matang, irisan undo ini kemudian dijemur lagi. Setelah kering, undo ini baru siap diolah menjadi makanan berbaga bentuk sesuai selera. Bisa diolah menjadi nasi atau nasi ketan yang disantap dengan parutan kelapa dan ikan atau gula aren.

Selain itu, makanan ini juga bisa diolah jadi makanan camilan seperti keripik manis, asin dan pedas. Undo juga bisa diolah menjadi tepung sebagai bahan dasar aneka kue lezat seperti kue sawalla dan kue kukus lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com