Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Minta Polri Usut Dalang Bentrokan di Aceh Singkil

Kompas.com - 14/10/2015, 17:25 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Olly Dondokambey mendesak Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti untuk mengungkap aktor intelektual peristiwa pembakaran tempat ibadah dan bentrokan di Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Pasalnya, peristiwa di Aceh Singkil sangat memprihatinkan dan menimbulkan korban jiwa.

"Aparat kepolisian harus mengusut insiden ini dengan profesional dan proporsional," kata Olly, dalam pernyataan tertulis, Rabu (14/10/2015).

Olly menegaskan, konstitusi telah menjamin kebebasan warga negara Indonesia untuk memeluk keyakinan dan menjalankan ibadahnya. Ia berharap masyarakat menahan diri dan Polri dapat merespons tegas peristiwa di Aceh Singkil agar menimbulkan efek jera dan tidak terulang.

"Siapapun yang terlibat harus diusut dan diproses hukum. Kita berharap tidak ada lagi insiden bernuansa SARA di republik ini," ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Fraksi PDI-P di MPR Ahmad Basarah mengungkapkan hal yang sama. Ia menganggap peristiwa pembakaran tempat ibadah dan kekerasan di Aceh Singkil telah mengusik kehidupan kebangsaan yang berdasarkan Pancasila.

Secara khusus, Basarah menyebut peristiwa itu menciderai sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila Persatuan Indonesia yang telah menjadi konsensus dasar negara Indonesia.

"Radikalisme dan kekerasan berlatar belakang apapun tidak boleh dibiarkan. Negara tidak boleh absen sedetikpun dalam menjaga keamanan rakyatnya," ucap Basarah.

Anggota Komisi III DPR RI itu melanjutkan, aparat penegak hukum harus berani menindak tegas oknum yang terlibat dalam pembakaran tempat ibadah sehingga memicu bentrokan. "Adili para pelaku kekerasan dan aktor intelektualnya," ujar Basarah.

Bentrok antarwarga terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Seorang warga tewas dalam peristiwa itu akibat terkena peluru gotri dan empat orang lain menderita luka-luka. Peristiwa ini dipicu pembakaran sebuah rumah yang dianggap tak memiliki izin untuk digunakan sebagai tempat ibadah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com