Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Tak Terganggu Pansus Pelindo II

Kompas.com - 09/10/2015, 23:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Bambang Waskito mengatakan, penyidikan perkara korupsi mobile crane di PT Pelindo II tidak akan terganggu dengan aktivitas Panitia Khusus Pelindo II di DPR RI.

“(Perkara korupsi) Pelindo kita jalan terus. Tidak akan terganggu dengan Pansus (di DPR RI),” ujar Bambang di kantornya, Jumat (9/10/2015).

Bambang mengatakan, Pansus Pelindo di DPR RI merupakan produk politik. Sementara, proses yang terjadi di direktoratnya adalah produk hukum. Kedua hal itu, sebut Bambang, sama sekali tidak terkait dan berbeda meskipun masing-masing sama-sama berjalan.

Namun, saat ditanya apakah polisi akan menjalankan rekomendasi Pansus Pelindo, Bambang tidak mau berandai-andai. Sebab, menurut Bambang, hingga saat ini pun Pansus tersebut belum memberi rekomendasi apa-apa kepada penyidik Kepolisian.

Tunggu perhitungan

Proses penyidikan korupsi itu sendiri, lanjut Bambang, terus berjalan. Namun, penyidik belum dapat menyerahkan berkas perkara ke kejaksaan. Penyidik masih menunggu penghitungan kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Begitu berkas dengan (penghitungan) nilai kerugian negara sudah dipenuhi, akan secepatnya kita serahkan ke kejaksaan berkasnya,” ujar Bambang.

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri terus melengkapi berkas penyidikan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di PT Pelindo II. Penyidik telah memeriksa 25 orang saksi dari internal ataupun eksternal PT Pelindo II.

Sejauh ini, penyidik juga sudah menetapkan Ferialdy Noerlan sebagai tersangka. Ferialdy adalah Direktur Teknik PT Pelindo II.

Sementara itu, DPR RI membentuk Pansus Pelindo. Pembentukan Pansus tersebut disetujui di Rapat Paripurna VI Masa Sidang I Tahun 2015/2016 di Kompleks Parlemen, Senin (5/10/2015) lalu.

Anggota Komisi III DPR RI fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, Pansus akan memanggil seluruh pihak yang terlibat dalam tata kelola PT Pelindo II, mulai dari jajaran direksi hingga Menteri BUMN. Dalam waktu dekat, Pansus akan menyusun agenda siapa saja pihak-pihak yang akan dipanggil.

Beberapa poin yang diduga terjadi kesalahan, antara lain soal perpanjangan kontrak, ketenagakerjaan di PT Pelindo II hingga dugaan pelanggaran dalam pengadaan mobile crane yang juga lagi diusut polisi. "Jadi segala bentuk penyimpangan, aturan, pelanggaran hukum, akan terungkap di pansus," ujar dia.

Muaranya, Pansus akan memberikan rekomendasi ke presiden dan penegak hukum. Rekomendasi kemungkinan berupa strategi tata kelola kembali BUMN yang baik dan benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com