Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fuad Amin Sebut Mustahil Orang yang Melarat Bisa Jadi Bupati

Kompas.com - 08/10/2015, 22:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron mengaku keberatan dengan penyitaan harta bendanya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga hasil korupsi. Ia menegaskan bahwa hartanya yang disita KPK merupakan hasil warisan dan kekayaan atas jerih payahnya bekerja puluhan tahun.

"Penyitaan seluruh harta dan aset pribadi saya, termasuk warisan dari nenek moyang saya, dilakukan sewenang-wenang oleh KPK," ujar Fuad saat membacakan pleidoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (8/10/2015) malam.

Menurut Fuad, banyaknya harta yang dimiliki pun bukan dia peroleh saat menjadi bupati dan Ketua DPRD Bangkalan. Bahkan, kata dia, jauh sebelum dia mempunyai posisi di Bangkalan pun hartanya sudah melimpah.

"Sungguh mustahil apabila seseorang yang melarat menjadi bupati. Itu sangat mustahil, adalah sangat tidak berdasar dan menyesatkan," kata Fuad.

Fuad mengaku bersyukur dilahirkan di keluarga bangsawan dan pemuka agama yang dihormati di daerahnya. Hak tersebut membuatnya menjadi ahli waris yang memiliki banyak harta peninggalan.

Fuad mengaku transparan atas harta kekayaannya dan rajin menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke KPK. Ia pun menuding jaksa penuntut umum sengaja mengarahkan agar harta kekayaan yang, menurut dia, bersih dari korupsi sebagai barang bukti kejahatan.

"Padahal, saya bekerja banting tulang sejak tahun 1966 selama 49 tahun dan semua harta aset saya disita habis oleh KPK, termasuk uang tabungan anak-anak saya yang sedang menabung dari uang jajan," kata Fuad.

Fuad pun meminta majelis hakim mempertimbangkan nota pembelaan yang dia ajukan. Dia berharap seluruh harta kekayaannya yang disita KPK dapat dikembalikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com