ROMA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Oesman Sapta berharap berbagai pihak tidak menyalahkan Presiden Joko Widodo terkait permasalahan yang dialami Indonesia saat ini, seperti pelambatan ekonomi. Menurut dia, Jokowi belum bisa disalahkan karena masih sekitar satu tahun menjabat.
"Yang dari 15 tahun lalu (memimpin) kok enggak disalah-salahin?" kata Oesman dalam pertemuan antara delegasi MPR RI dan warga negara Indonesia di KBRI di Roma, Italia, Rabu (7/10/2015) malam.
Pertemuan itu dihadiri Duta Besar RI untuk Italia Agus Parengkuan, Dubes RI untuk Vatikan Budiarman Bahar, dan puluhan warga Indonesia di Italia.
Adapun delegasi MPR lain yang juga hadir adalah Wakil Ketua MPR Mahyudin, Ketua Fraksi PDI-P di MPR Ahmad Basarah, Ketua F-PPP di MPR Irgan Chairul Mahfidz, pimpinan Badan Sosialisasi MPR Zainut Tauhid, anggota Badsos MPR Simardji Tjondropragolo dan Hadi Mulyadi Mashud, serta delegasi lainnya.
Oesman menyebut adanya pemikiran-pemikiran yang sempit dari berbagai kalangan seperti menganggap Presiden Jokowi tidak becus mengatasi masalah ekonomi. Menurut dia, Jokowi tidak bisa disalahkan terkait kondisi ekonomi sekarang lantaran pelambatan saat ini karena kondisi ekonomi dunia.
"Jangan sempit bilang karena Presiden nggak becus. Yah, enggak bisa dong, ini karena situasi dunia," kata Oesman.
Ia juga menilai bahwa Indonesia sekarang sedang berperang melawan rakyatnya sendiri. Sebab, kata dia, banyak pihak yang malah menyerang pemerintah. Oesman berharap rakyat tidak terpecah belah. "Politik kejam, bukan beri saran tapi nyerang," kata anggota DPD itu.
Oesman lalu menyinggung program tol laut yang ingin dibangun pemerintahan Jokowi. Dengan program tersebut, kata dia, tingginya harga barang di Papua dapat ditekan.
"Di Papua harga semen Rp 1,2 juta per sak. Bayangin di mana rasa keadilan? Pemerintah sekarang saya lihat akan bangun tol laut supaya transportasi murah, cepat. Harga jual barang akan terjangkau oleh konsumen," ujar Oesman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.