Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Minta Pemda Jemput Bola Masyarakat yang Terjangkit ISPA

Kompas.com - 07/10/2015, 19:14 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memerintahkan jajaran pemerintah daerah untuk tanggap dalam memberikan pertolongan bagi masyarakat yang terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan. Ia meminta pemda untuk turun langsung menjemput masyarakat yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Kami yang pertama sudah kirim radiogram untuk penanganan asap berupa koordinasi pemda sampai ke tingkat kecamatan. Kemudian, melakukan jemput bola terhadap masyarakat yang terjangkit ISPA," ujar Tjahjo, saat ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (7/10/2015).

Menurut Tjahjo, instruksi jemput bola tersebut terutama dilakukan di daerah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sebagai daerah yang paling banyak terdampak asap. Menurut dia, penanganan korban menjadi skala prioritas utama, selain upaya memadamkan api.

Tjahjo meminta pemda untuk berkoordinasi dengan petugas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan petugas dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam membantu evakuasi korban kabut asap. Selain itu, Tjahjo juga memerintahkan agar korban kabut asap dapat menerima pengobatan secara gratis.

Gubernur dapat melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, juga dengan perusahaan swasta untuk berpartisipasi membantu biaya pengobatan warga yang terdampak kabut asap.

"Kalau menunggu berobat, lokasinya kan jauh. Untuk itu, Puskesmas 24 jam, rujukan ke RSUD juga 24 jam buka. Bahkan swasta juga, kami menghimabu untuk memberikan pengobatan secara gratis," kata Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com