Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rantai Tank Kelas Dunia dari Depok

Kompas.com - 07/10/2015, 15:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Sederetan tank angkut amfibi Marinir TNI Angkatan Laut terjun dari dermaga ke Selat Sunda di Cilegon, Banten, Senin (5/10/2015). Tank-tank tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, lalu menghunjamkan diri ke laut dari ketinggian 5 meter lebih. Rantai tank tetap utuh....

Sebelumnya, defile tank tempur utama M2A-4 Marder, kendaraan tempur pengangkut pasukan M-113 dan IFV Marder, serta Anoa, lalu tank Marini BMP-3 juga melintas melaju di depan panggung kehormatan tempat Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berdiri. Semua tank tersebut menggunakan rantai dan sebagian roda, ban dan penggerak, serta suspensinya dibuat di sebuah bengkel kerja di Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Edi Suyanto, pendiri Indo Pulley, adalah sosok di balik produksi rantai tank buatan dalam negeri tersebut. Kemudian, lima tahun lalu dia mulai memproduksi rantai tank AMX-13 buatan Prancis yang jumlahnya 600 unit lebih digunakan TNI.

"Waktu itu saya diminta KSAD Jenderal (TNI) Pramono Edhie untuk membuat rantai tank AMX. Setelah uji litbang TNI AD, dinyatakan lulus. Saya selanjutnya juga berinovasi membuat ban tahan peluru kaliber 7,62 milimeter. Ban itu bisa dikendarai hingga 120 kilometer setelah kempis. Lebih jauh dibandingkan standar NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) yang hanya bisa sejauh 20 kilometer setelah tertembak," kata Edi di Depok, Selasa (6/10).

Dia juga dilibatkan Kementerian Pertahanan untuk memproduksi rantai tank, serta sus-pensi dan roda tank untuk beberapa proyek kerja sama Kementerian Pertahanan dengan mitra asing.

Inovasi yang dilakukan Edi Suyanto juga menambah kemampuan kendaraan tempur. Misalnya, penambahan komponen karet pada rantai tank BMP-3 memungkinkan tank Marinir buatan Rusia itu melompat di landasan beton tanpa menyebabkan rantai terputus. Pada versi asli milik Rusia, rantai tank tersebut tidak memakai bantalan karet.

Harapan serupa dikemukakan Ricky Egam, pendiri PT Sari Bahari di Kota Malang, Jawa Timur. Ricky melalui Sari Bahari memproduksi bom latih, bom hidup, dan roket latih serta roket hidup yang digunakan TNI AU. Beberapa produknya sudah diekspor ke mancanegara, seperti kepala roket asap ke Cile dan AS tahun 2013.

Kepala roket asap ini dijadikan sarana berlatih pilot-pilot tempur angkatan bersenjata Cile. Kepala roket asap buatan Sari Bahari memiliki keunggulan mampu mengeluarkan asap selama 2 menit setelah terkena sasaran.

Produk lain hanya mampu mengeluarkan asap kurang dari 1 menit. Kepulan asap pasca ledakan sangat vital bagi pilot tempur, sebagai penanda bom yang ditembakkan tepat sasaran atau tidak.

"Saya salut, baru saja Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna meminta 10 perusahaan BUMN dan swasta untuk serius memasok kebutuhan TNI AU. Ini langkah maju," kata Ricky, yang mampu memproduksi puluhan ribu bom latih. Khusus bom latih jet tempur Sukhoi ukuran 100 kilogram, hanya diproduksi di Indonesia sehingga sangat potensial untuk diekspor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com