JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo menginginkan kebakaran hutan dan lahan dipadamkan lebih cepat. Pernyataan ini sekaligus membantah penilaian bahwa pemerintah tidak maksimal menangani kebakaran tersebut.
"(Harapannya) dalam bulan Oktober ini selesai," kata Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/10/2015).
Pramono mengungkapkan, harapan itu muncul seiring dengan usaha tim gabungan memadamkan api dan prediksi tibanya musim hujan. Presiden, kata Pramono, juga meminta pembangunan infrastruktur seperti embung dan sekat kanal di sekitar lokasi kebakaran tetap dilanjutkan meski musim hujan telah tiba.
"Terutama di lahan gambut supaya untuk selalu buat gambut jadi basah itu terus dilakukan," ujarnya.
Pramono melanjutkan, Presiden selalu menerima laporan secara berkala dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI serta Polri terkait kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan laporan yang masuk, Pramono menyatakan bahwa titik api di wilayah Sumatera dan Kalimantan sudah terus berkurang. Ia mengklaim penurunan jumlah titik api itu merupakan bukti berhasilnya upaya pemadaman yang dilakukan tim gabungan.
"Presiden menginginkan proses penyelesaian asap bisa lebih cepat dan kalau bisa dalam bulan-bulan ini sudah terselesaikan," ungkapnya.
Saat ditanya mengenai sikap pemerintah terkait tawaran bantuan dari Singapura, Pramono tidak menjawab tegas. Ia mengatakan pemerintah Indonesia akan terus memantau perkembangan di lapangan.
"Kita lihat perkembangan yang ada. Tapi yang jelas titik api sudah turun," ucap Pramono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.