Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Nanti Jangan Bentak-bentak Presiden...

Kompas.com - 03/10/2015, 19:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen lucu terjadi saat geladi bersih peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/9/2015).

Pangkostrad TNI Letjen Edy Rahmayadi selaku komandan upacara tampak bersemangat saat melaporkan dimulainya upacara ke inspektur upacara yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo.

Suara Edy begitu lantang dan keras. Rupanya, hal tersebut menjadi bahan evaluasi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, usai acara geladi.

"Nanti komandan upacara jangan bentak-bentak presiden. Saya aja yang melihat takut," ujar Gatot.

"Muka kamu sudah seperti itu, pakai bentak-bentak presiden lagi. Enggak perlulah. Cukup laporan, 'upacara siap dilaksanakan', gitu," lanjut Gatot mencontohkan dengan nada lebih tenang.

Pernyataan Gatot tersebut sempat membuat empat ribuan personel TNI yang mendengar, tersenyum.

Pangkostrad yang dievaluasi menjawab, "siap".

Gatot nampak memperhatikan detail geladi bersih. Beberapa hal yang terkesan kecil dan sepele tak luput dari evaluasinya.

Gatot pun menyampaikan arahan langsung kepada para prajurit yang turut serta dalam peringatan HUT TNI untuk tampil sesempurna mungkin.

"Itu sedikit ulasan kami. Kalian tentara itu memang kurang ajar. Kurang ajar karena kalian baru mengeluarkan kekuatan yang sebenarnya saat hari H. Kalau masih geladi ini kalian biasa saja," ujar Gatot seraya diiringi tawa para prajurit.

Gladi bersih HUT TNI dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Sejumlah atraksi diperagakan pasukan, mulai dari baris berbaris, mobilisasi alat utama sistem persenjataan, atraksi terjun payung, skenario penyerangan dengan medan tepi pantai hingga aksi bela diri.

Acara tersebut selesai sekitar pukul 13.00 WIB. Adapun, puncak peringatan HUT TNI digelar Senin, 5 Oktober 2015 pukul 08.000 WIB. Acara tersebut dipimpin Presiden Joko Widodo beserta ibu negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com