Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pimpinan MPR, COMAC Ingin Pesawat Buatan China Dipakai di Indonesia

Kompas.com - 19/09/2015, 22:00 WIB
Sandro Gatra

Penulis

CHINA, KOMPAS.com - Perusahaan pembuatan pesawat China COMAC atau Commercial Aircraft Corporation of China berharap agar produknya bisa dipakai oleh maskapai penerbangan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden COMAC Jin Zhuanglong, saat menerima delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat RI di salah satu komplek COMAC di Shanghai, China, Sabtu (19/9/2015).

Delegasi MPR yang hadir adalah Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Fraksi PDI-P di MPR Achmad Basarah, Ketua F-Golkar di MPR Rambe Kamarul Zaman, Ketua F-PKS di MPR TB Soenmandjaja, Ketua F-Hanura di MPR Sarifuddin Sudding, didampingi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Tiongkok Alim Markus.

Kehadiran mereka di China sebagai kunjungan balasan pimpinan MPR China yang datang ke MPR RI beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan tersebut, COMAC memaparkan proyek apa saja yang sudah dan sedang dikerjakan oleh 2.000 periset dan 10.000 karyawan di atas lahan seluas 60 hektare. Semua proyek yang dikerjakan didukung oleh pemerintah China.

SANDRO GATRA/KOMPAS.com Ketua MPR Zulkifli Hasan ketika berada di prototype ruang kemudi pesawat C919 yang akan dibuat COMAC
Sejak berdiri tahun 2008, kata Jin Zhuanglong, COMAC sudah memproduksi tiga jenis pesawat komersial, salah satunya ARJ21. Pesawat itu memiliki kapasitas 78-90 kursi dengan jarak tempuh hingga 3700 KM.

"Semoga suatu hari bisa digunakan di Indonesia," kata Jin Zhuanglong.

COMAC juga memberikan penjelasan secara khusus soal proyek besar mereka, yakni pembuatan pesawat C919. Pesawat itu akan menjadi pesawat terbesar yang dibuat oleh China.

C919 disebut akan memiliki kapasitas di atas 300 penumpang dengan jarak tempuh hingga 5500 KM. Pesawat yang dibuat atas kerja sama COMAC dengan berbagai perusahaan itu diklaim aman, ekonomis, dan ramah lingkungan.

"C919 terbang perdana tahun depan. Pembuatan pesawat itu dimulai akhir tahun ini," kata Jin Zhuanglong.

Jin Zhuanglong berharap agar perusahaan penerbangan Indonesia bisa bekerja sama dengan pihaknya. Ia mengaku bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan PT Dirgantara Indonesia untuk menjajaki kerja sama.

Kepada delegasi MPR, Jin Zhuanglong meyakinkan bahwa perusahaannya sudah matang dan siap masuk dalam pasar ASEAN, terutama Indonesia. Ia menekankan bahwa hasil karya COMAC jauh berkualitas dibanding hasil produksi perusahaan China dahulu.

"Jauh lebih bagus dari dulu 'made in China'. Semoga dapat dukungan dari Pak Ketua (Zulkifli)," katnya.

Dalam kesempatan itu, delegasi MPR diajak memasuki prototype kabin dan ruang kemudi C919. Jika suatu saat kembali ke Shanghai, pihak COMAC ingin mengajak delegasi MPR melihat pabrik perakitan pesawat.

"Saya percaya dengan kemampuan Tiongkok," kata Zulkifli kepada Jin Zhuanglong diakhir pertemuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com