Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Pesta Daging, Kirim Hewan Kurban ke Lokasi Bencana

Kompas.com - 18/09/2015, 21:35 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com – Sudah genap satu tahun warga Desa Kutarakyat dan Sukanalu, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali ke rumah masing-masing. Namun, karena Gunung Sinabung belum juga usai memuntahkan erupsinya, warga masih harus berjibaku mengurai abu vulkanik yang pekat di dinding rumah mereka.

Sementara itu, jauh di kaki gunung, Sarni, Koordinator MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center), dan rombongan relawan sedang berusaha mencapai kedua desa tersebut. Tahun lalu, menjelang Hari Raya Idul Adha, mereka sengaja berkunjung untuk mengantarkan hewan kurban ke permukiman di sekitar kaki Gunung Sinabung.

Perjalanan menuju ke lokasi cukup berat. Pasalnya, kedua desa, terutama Kutarakyat, berada paling dekat dengan lereng Sinabung. Ditambah lagi, gunung berapi yang pertama kali meletus pada 2010 ini juga baru saja kembali memuntahkan lahar.

Namun begitu, agenda penyembelihan dan penyaluran hewan kurban ke Sinabung tetap dilaksanakan sesuai agenda. Menurut Sarni, saat itu empat ekor sapi dan tiga ekor kambing berhasil sampai tepat waktu. Bahkan, seekor sapi jenis limousine berbobot setengah ton juga turut didatangkan. Dari jumlah ini, sekitar 1.500 kepala keluarga yang setengahnya beragama nasrani bisa menikmati daging segar dan sehat.

"Hubungan antaragama di wilayah ini baik, karena dikuatkan dengan adat yang ada," tutur Sarni.

Tak hanya pembagian daging. Beragam perlombaan melibatkan warga setempat pun diadakan. Misalnya, lomba khusus bagi anak-anak dan lomba memasak untuk para wanita.

"Harapannya, ini bisa mendorong kembali semangat warga di sini," ujar Sarni.

KOMPAS.com/Mei Leandha Pengungsi Gunung Sinabung dari Desa Mardingding di salah satu posko pengungsian
Berkurban di lokasi bencana

Sejak 2010, lembaga filantropi Lazismu memang giat menjadi penyambung antara orang-orang yang ingin berkurban dan para penerima dari kaum membutuhkan. Dalam pelaksanaanya, lembaga filantropi ini memanfaatkan 114 jejaring di seluruh Indonesia. Mereka bertugas memetakan lokasi, menggalang dana, dan melaksanakan kurban di daerah-daerah.

"Kami memang menargetkan distribusi kurban ke kawasan-kawasan padat penduduk, kumuh, daerah pinggiran, terbelakang, dan daerah yang mengalami bencana," kata Nazhori Author, salah satu pengurus Lazismu kepada Kompas.com awal September lalu.

Sementara itu, Direktur Lazismu Nanang Q El-Ghazal mengatakan, saat ini pendistribusian hewan kurban masih terpusat di perkotaan. Padahal, lanjutnya, penyaluran kurban juga terkait dengan peta kemiskinan yang secara geografis terus berubah di Indonesia (Baca: Sebelumnya, Orang-Orang ini Tak Pernah Mencicipi Daging Kurban).

"Seperti daerah pedalaman, padat penduduk, kumuh, kantong-kantong kemiskinan, dan lokasi yang mengalami bencana, misalnya," kata Nanang.

Tahun ini, Gunung Sinabung kembali menggeliat. Pada Agustus lalu, misalnya, abu vulkaniknya terbang setinggi 2.000 meter. Seperti dilansir Kompas.com, kondisi tersebut menyebabkan setidaknya 11.114 jiwa harus kembali ke pos pengungsian.

Karena itu Nanang berharap, di Hari Kurban tahun ini Lazismu bisa kembali menyelenggarakan kurban bersama ke pelosok-pelosok negeri.

"Tahun ini, kurban serempak akan dilaksanakan di 500 musala bersama 500 komunitas atau sekitar 10 ribu relawan," ujar Nanang.

Dia menambahkan, bagi para partisipan kurban, Lazismu memberikan kebebasan untuk pembelian hewan kurban. Mereka bisa mengirimkan uang setara harga hewan kurban atau membelinya sendiri. Jika memilih membeli sendiri, Lazismu juga menawarkan pelayanan jemput hewan kurban ke tempat tinggal mereka.

Baca: Ketika Daging Kurban Hanya Menumpuk di Perkotaan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com