Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Persilakan Keluarga Korban "Crane" Ajukan Tuntutan Hukum

Kompas.com - 18/09/2015, 15:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Arab Saudi mempersilakan keluarga korban dalam tragedi kecelakaan mesin derek atau crane di Masjidil Haram, Mekkah, untuk mengajukan tuntutan hukum di pengadilan. Pemerintah Arab Saudi juga siap untuk memfasilitasi pihak korban selama mengupayakan proses hukum.

"Instruksi Raja, siapa pun yang terkena dampak pada kecelakaan tersebut berhak untuk mengajukan tuntutan di pengadilan untuk menerima hak-hak yang masih belum terpenuhi," ujar Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak, dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Menurut Mustafa, penjelasan soal hak untuk menuntut melalui proses hukum ini akan dibicarakan melalui masing-masing perwakilan negara. Pemerintah Arab Saudi berjanji akan memberikan fasilitas dan kemudahan khusus bagi keluarga korban.

Tak lama setelah peristiwa tersebut terjadi, Raja Salman memerintahkan dimulainya penyidikan kasus. Hasilnya, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa memang terjadi kesalahan pengoperasian dalam penggunaan crane.

Sebelumnya, Raja Salman memastikan akan memberikan santunan bagi keluarga dari orang yang meninggal serta mereka yang menderita cacat permanen dalam tragedi kecelakaan mesin derek (crane) di Masjidil Haram. Masing-masing akan mendapat kompensasi sebesar satu juta riyal atau sekitar Rp 3,8 miliar. Sementara itu, mereka yang menderita luka dalam musibah tersebut akan menerima 500.000 riyal atau sekitar Rp 1,9 miliar.

Raja juga akan memfasilitasi kunjungan bagi keluarga korban jika ingin mengunjungi anggota keluarganya yang masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi.

Saat ini, Pemerintah Indonesia pun mempertimbangkan untuk menuntut perusahaan kontraktor perluasan Masjidil Haram yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa itu. (Baca: Pemerintah Pertimbangkan Tuntut Kontraktor "Crane" yang Jatuh di Mekkah)

"Pemerintah melalui perwakilan di Arab Saudi sedang mempelajari kemungkinan menyampaikan tuntutan tuntutan khusus sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di sini," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Mekkah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com