Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel Minta Penegak Hukum Telusuri Rekam Jejak 72 Calon Anggota Ombudsman

Kompas.com - 16/09/2015, 13:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 72 calon anggota Ombudsman tidak hanya akan menjalani tahapan seleksi selanjutnya yaitu profile asessment. Rekam jejak mereka juga akan ditelusuri oleh penegak hukum.

"Panitia seleksi akan segera mengirimkan surat kepada PPATK, KPK, BIN, Kejaksaan, Polri dan Mahkamah Agung untuk meminta informasi dan rekam jejak masing-masing pendaftar sesuai dengan tugas dan fungsi setiap lembaga," ujar Ketua Pansel Ombudsman Agus Dwiyanto dalam jumpa pers, di Kantor Sekretariat Negara, Rabu (16/9/2015).

Selain meminta penegak hukum untuk menelusuri jejak rekam, masyarakat juga diharapkan memberikan masukan terkait seluruh nama yang dinyatakan lolos seleksi. Masukan dari masyarakat diterima Pansel Ombudsman paling lambat tanggal 26 Oktober 2015.

Masukan masyarakat bisa dikirimkan ke kantor Setneg Gedung 1 lantai 2, Jalan Veteran nomor 17, Jakarta Pusat. Selain itu, masukan juga bisa dilayangkan lewat pesan elektronik ke pansel.ori2015@setneg.go.id.

Pansel Ombudsman menginginkan dengan seleksi berjenjang dan penelusuran jejak rekam, anggota Ombudsman yang terpilih bisa memiliki kapasitas yang mumpuni.

"Dia juga harus punya networking juga dengan berbagai pihak, untuk memastikan pejabat publik yang tidak melaksanakan rekomendasi itu kemudian diberi sanksi oleh atasannya yang berwenang," kata Agus.

Agus mengungkapkan setelah penelusuran jejak rekam dan profile asessment, maka akan dilakukan tahapan wawancara. Pansel Ombudsman kemudian memilih 18 orang yang akan direkomendasikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah itu, Presiden menyerahkannya ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk selanjutnya digelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). Di DPR, akan dipilih 9 orang yang akan dilantik menjadi anggota Ombudsman periode 2016-2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com