JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui Juru Bicaranya Husain Abdullah memastikan keluarga korban tewas terkait jatuhnya "crane" di Masjidil Haram, Mekkah, asal Indonesia akan memperoleh santunan dari pemerintah. Kementerian Agama telah mengatur mekanisme pemberian santunan.
"Kata Bapak (JK), pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama sudah punya cara untuk pembayaran santunan bagi jamaah haji yang meninggal, karena itu ikut pola tersebut," ujar Husain melalui pesan singkat, Senin (14/9/2015).
Presiden Joko Widodo sebelumnya memerintahkan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin untuk menangani dan memberikan bantuan optimal bagi jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban.
Menurut informasi yang diperoleh dari Kementerian Luar Negeri RI, jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas dalam peristiwa crane jatuh di Masjidil Haram saat ini mencapai 10 orang. (baca: Kemenlu: 10 WNI Tewas Korban "Crane" Roboh di Mekkah)
Jumlah itu diketahui setelah tim melakukan proses identifikasi terhadap para korban. Tim telah melakukan proses verifikasi dan identifikasi atas jemaah haji Indonesia hingga Senin (14/9/2015) pukul 01.00 dini hari waktu setempat.
Hingga Senin pagi, Kemenlu RI belum menerima informasi terbaru mengenai data WNI yang masih dirawat di rumah sakit, dan yang sudah diizinkan kembali ke pemondokan. Namun, untuk data sementara, total WNI yang menjadi korban berjumlah 51 orang, terdiri dari 41 korban luka-luka, dan 10 orang meninggal dunia.
Badai pasir dan angin kencang yang melanda Mekkah, Jumat (11/9/2015) petang, mengakibatkan sebuah alat berat berupa crane patah dan menimpa bangunan di kawasan Masjidil Haram. Saat kejadian, jemaah tengah melakukan persiapan shalat maghrib.
Pemerintah Arab Saudi telah memerintahkan penyelidikan atas robohnya mesin derek atau crane yang menyebabkan 107 orang tewas dan 238 orang terluka di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat. Sehari setelah kejadian itu, suasana Masjidil Haram kembali normal. (Baca: Anggota Jemaah Haji Korban "Crane" di Masjidil Haram Telah Dimakamkan)
Mesin derek itu ambruk pada Jumat pukul 17.23 waktu setempat ketika Mekkah dilanda badai kencang dan hujan lebat.
Mesin derek yang roboh itu merupakan satu dari sederet mesin derek yang menjulur ke angkasa di sekitar Masjidil Haram untuk proyek perluasan dan renovasi masjid suci tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.