Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Disebut Setuju Munaslub Golkar Digelar Sebelum Pilkada

Kompas.com - 12/09/2015, 19:05 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Ancol Yorrys Raweyai mengaku telah memperoleh restu dari mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Golkar sebelum pemilihan kepala daerah serentak 2015.

Nantinya, kader muda akan didorong mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar melalui munaslub tersebut. (baca: Jelang Pilkada, Munaslub Golkar Diwacanakan Digelar Oktober 2015)

"Nah, ada wacana kita mau bicara, kita bicara tadi dengan Nurdin (Halid, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali), Senin akan bicarakan kenapa enggak dorong kita bikin munas. Pak JK setuju, (kita) bikin (munaslub) Oktober saja," kata Yorrys di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Yorrys mengaku, telah membicarakan masalah ini dengan Kalla ketika ia menjenguk Kalla yang baru menjalani pemasangan ring pada jatungnya. Yorrys juga sudah mendapatkan dukungan dari kader muda Golkar lainnya seperti Nurdin untuk menyelenggarakan munaslub tersebut. (baca: Akbar: Jika Enggak Ada Mau Mengalah, Sebaiknya Golkar Munaslub)

Selanjutnya, Yorrys dan kader muda Golkar lainnya tinggal membicarakan teknis legalitas peserta munaslub pada Senin (14/9/2015).

"Kan ada 560, sekarang kan dua kekuatan ini, kalau yang SK Riau, kami itu kan Ancol, kan tinggal kita kompromi saja. Jadi dua kekuatan ini, kita mulai sebagai peserta, mulai legalitas yang sama. Tim juga sepakat tidak terlibat sebagai tim sukses atau calon, independen saja," tutur Yorrys.

Ia berharap, munaslub bisa menghasilkan kepengurusan baru Golkar sebelum pemilihan kepala daerah Desember 2015. Yorrys menyebut sejumlah nama kader muda yang dianggapnya berpotensi memimpin Golkar.  (baca: Kubu Aburizal: Butuh Rp 30 Miliar Gelar Munaslub, Duit dari Mana?)

"Kan banyak kader-kader yang ingin jadi, Priyo, Mahyudin, Ade Komaruddin, Agus Gumiwang, Airlangga, Setya Novanto, dan lainnya," ucap dia.

Menurut Yorrys, tidak mungkin lagi bagi Golkar menunggu selesainya proses saling gugat antara Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Versi Munas Ancol Agung Laksono. Sebab, menurut Yorrys, permasalahan partai tidak bisa diselesaikan melalui jalur hukum. Proses hukum nantinya hanya akan menyisakan masalah baru di internal partai.

"Kita akan bicara dengan tokoh senior itu dan memberikan tempat terhormat sebagai negarawan. Mereka, dua itu akan diberikan posisi negarawan, umpanya satu jadi ketua dewan pertimbangan, satu lagi ketua dewan penasihat," tutur Yorrys.

Ia tidak menyebutkan siapa dua tokoh senior yang dimaksudnya. Kendati demikian, Yorrys mengaku akan membicarakan terlebih dahulu rencana munaslub ini dengan Aburizal dan Agung.

"Kita belum tahu, kita bicara dulu (dengan keduanya). Kalau pun dia (Aburizal dan Agung) enggak mau, (tetap) kita bikin juga munaslub," kata Yorrys.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com