Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi Terakhir, 64 WNI Tewas dalam Insiden Kapal Tenggelam di Malaysia

Kompas.com - 09/09/2015, 13:42 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

Kompas TV 11 Kapal dan 3 Pesawat Malaysia Dikerahkan Mencari Korban

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Informasi terakhir yang diperoleh Kementerian Luar Negeri RI menunjukkan, sebanyak 64 warga negara Indonesia menjadi korban tewas dalam insiden kapal tenggelam di Malaysia. Peristiwa ini terjadi pada pekan lalu. Hingga kini, tim SAR masih melakukan pencarian korban di sekitar lokasi kejadian.

"Korban selamat jumlahnya tetap 20 orang, terdiri dari 1 perempuan dan 19 laki-laki. Adapun korban meninggal berjumlah 64 orang, terdiri dari 39 laki-laki dan 25 perempuan," ujar Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, dalam keterangan yang diterima, Rabu (9/9/2015).

Dari 64 jenazah yang berhasil ditemukan, sebanyak 45 jenazah sudah berhasil diidentifikasi, terdiri dari 28 laki-laki dan 17 perempuan. Berdasarkan asal daerah, sebanyak 20 orang diketahui berasal dari Aceh, 12 orang berasal dari Sumatera Utara, 9 orang diketahui berasal dari Jawa Timur, 1 orang berasal dari Jawa Tengah, 2 orang dari Lampung, dan 1 orang belum diketahui.

Hingga hari ini, sebanyak 28 jenazah sudah dipulangkan ke daerah masing-masing. Pada Rabu pagi, tim SAR masih melakukan pencarian di wilayah perairan Sabak Bernam, Malaysia. Tim SAR belum bisa menentukan jumlah korban karena tidak ada manifes penumpang kapal.

"Kapan pencarian akan resmi diakhiri, hal itu belum diumumkan. Namun, maksimal, pencarian biasanya dilakukan selama 10 hari," kata Hermono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com