"Saya akan melaporkan balik mereka yang melaporkan," kata Fadli kepada Kompas.com, Senin (7/9/2015).
Fadli merasa tidak ada yang salah dari kehadirannya di kampanye Donald Trump. Dia menjelaskan bahwa pertemuan dengan Donald Trump memang dilakukan secara spontan sehingga tak ada pada agenda kerja pimpinan DPR. Pertemuan dilakukan karena dia dan Ketua DPR Setya Novanto kenal baik dengan Donald Trump. (Baca: Fadli Zon Sebut Orang yang Akan Jadi Pelapornya Gagal Paham)
Pada pertemuan tersebut, Fadli mengaku sempat membicarakan rencana investasi Trump di Bali dan Bogor. Setelah pertemuan itu, Trump pun mengajak rombongan untuk turun menyaksikan acara konferensi pers. Meski dihadiri oleh banyak pendukung Trump, Fadli menegaskan bahwa acara itu bukanlah kampanye. Oleh karena itu, kehadiran pimpinan DPR bukan pula bentuk pemberian dukungan kepada bakal capres asal Partai Republik itu. (Baca: Fadli Zon: Presiden Juga Bawa Istri dan Anak ke Luar Negeri)
"Mereka mengada-ada dan menyebarkan informasi yang tidak benar," kata Fadli.
Fadli mengaku akan menyerahkan langsung laporan tersebut sepulang dari Amerika Serikat pada 10 September mendatang.
"Sementara itu dulu, saya belum lihat seperti apa laporannya," ujarnya.
Fadli Zon dan Ketua DPR Setya Novanto dilaporkan oleh tujuh Anggota DPR ke MKD pada Senin siang. Pelapor adalah Budiman Sudjatmiko, Diah Pitaloka, Adian Napitupulu, dan Charles Honoris (PDI-P). Selain itu, ada pula Maman Imanulhaq (PKB), Inas Nasruloh Zubir (Hanura), dan Amir Uskaraa (PPP).
Mereka menganggap kehadiran Novanto dan Fadli melanggar Pasal 292 Tata Tertib tentang Kode Etik. Respons Fadli ini berbeda dengan tanggapan Novanto. Politisi Partai Golkar tersebut memilih menghormati proses yang dilakukan MKD asalkan berjalan dengan profesional dan tanpa intervensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.