Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penegakan Hukum, Kunci Atasi Bencana Asap di Sumatera-Kalimantan

Kompas.com - 05/09/2015, 13:02 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman menangani bencana yang sama di tahun-tahun sebelumnya, penegakan hukum adalah cara mencapai solusi permanen untuk menyelesaikan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera-Kalimantan.

"Kunci utama mengatasi kebakaran hutan dan lahan adalah penegakan hukum. Sudah banyak UU, peraturan, juknis dan lainnya yang mengatur larangan membakar hutan atau lahan. Namun faktanya tetap dibakar," kata Sutopo dalam pernyataan tertulis yang diterima, Sabtu (5/9/2015).

Sutopo mengungkapkan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada Mei-Juni 2013 dan Maret-April 2014 dapat diatasi sekitar tiga pekan karena penegakan hukum berjalan seiring dengan upaya pemadaman api.

Saat itu, BNPB bertindak sebagai koordinator yang dibantu TNI dan Polri menduduki daerah-daerah yang menjadi sasaran pembakaran hutan atau lahan.

"Patroli dan penegakan hukum diintesifkan. Hasilnya kebakaran hutan dan lahan bisa dipadamkan, dan tidak berlanjut," ujarnya.

Ia melanjutkan, kebakaran hutan dan lahan selalu terjadi hampir di setiap tahun di wilayah Sumatera-Kalimantan dalam kurun waktu 18 tahun terakhir. Daerah yang menjadi langganan kebakaran hutan dan lahan adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

"Kebakaran hutan dan lahan yang masif menyebabkan bencana asap. Dampak yang ditimbulkan luar biasa. Bahkan kerugian dan kerusakannya lebih besar dibandingkan bencana jenis lainnya di Indonesia," ungkap Sutopo.

Presiden Joko Widodo, kata Sutopo, telah memberikan arahan agar kebakaran hutan dan lahan disikapi dengan serius. Perusahaan ataupun kelompok masyarakat yang melakukan pembakaran hutan atau lahan tidak akan diberikan toleransi.

Sutopo menegaskan, mayoritas kebakaran hutan dan lahan terjadi karena pembakaran yang dilakukan dengan sengaja. Tujuannya untuk menekan biaya pembukaan lahan dan berkorelasi dengan pembalakan liar.

"Pembukaan lahan dengan (cara) membakar lebih murah, apalagi saat kemarau, hanya perlu api saja kebakaran hutan dan lahan akan tak terkendali," pungkas Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com