JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap negara tetangga ikut membantu mengatasi kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kabut asap dari titik panas di dua wilayah tersebut mulai mengganggu aktivitas di Singapura dan Malaysia.
"Kalau asap ini kan dua-duanya harus berusaha keras. Sama-sama kan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (3/9/2015), saat ditanya apakah pemerintah Malaysia telah menghubungi pemerintah RI terkait kabut asap.
Kalla menyampaikan bahwa masalah kabut asap ini merupakan bencana yang muncul sebagai dampak gelombang panas atau El Nino. Diperlukan upaya luar biasa dari berbagai pihak untuk menghadapi kabut asap.
"Siapa sih yang mau asap? Kita juga lebih-lebih tidak mau. Singapura juga pasti tidak mau, tetapi ini kan suatu bencana yang kita sudah berusaha," ujar Kalla.
Wapres mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya memadamkan kabut asap di Sumatera ddan Kalimantan. Pemerintah telah menyewa helikopter untuk memadamkan titik api dari udara, serta mengerahkan kekuatan di darat untuk memadamkan asap dari titik api tersebut.
Di samping itu, Kalla mengklaim bahwa pemerintah telah memerintahkan aparat untuk mencegah pembakaran hutan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Ya pasti, itu kan sudah turun semua pihak, kepolisian, kejaksaan, semua turun," ucap dia.
Kabut asap yang menutup seluruh wilayah Sumatera dan Kalimantan tidak hanya menurunkan kualitas udara, tetapi juga mengganggu mobilitas dan merugikan bisnis. Bahkan, kabut asap dari titik panas mulai mengganggu aktivitas di Singapura dan Malaysia.
Akibat pekatnya kabut asap, sedikitnya 23 penerbangan menuju dan dari Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis hingga pukul 19.00 batal. Bandara FL Tobing di Sibolga dan Bandara Silangit di Tapanuli Utara pun ditutup.
Di Jambi, sejak pagi hingga sore, matahari tak mampu menembus pekatnya asap di Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Udara keruh oleh partikel abu sisa bakaran dan mengganggu saluran pernapasan.
Kondisi ini menyebabkan maskapai penerbangan yang melayani rute dari dan ke Jambi tidak beroperasi pada Kamis kemarin. Kegiatan pendidikan juga terganggu oleh asap. Sekolah, mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, di Kota Jambi diliburkan. Dengan demikian, sudah sepekan lamanya siswa tidak dapat mengikuti kegiatan belajar-mengajar akibat kabut asap.
Dampak kabut asap juga menganggu aktivitas di Pekanbaru, Aceh, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Meski belum terasa signifikan, polusi kabut asap mulai memasuki wilayah Singapura. Menurut pollutant standard index yang menjadi patokan di Singapura, pada pukul 19.00, Kamis, indeks masih dalam rentang kategori sedang, yaitu di angka 82-93. Namun, angka ini sudah mendekati batas kategori tidak sehat, yaitu 101-200.
Departemen Kesehatan Negara Bagian Kedah, Malaysia, telah membatalkan kegiatan kampanye kesehatan bertajuk ”Gegar 10.000 Langkah Merdeka” akibat gangguan kabut asap. Acara yang sedianya diadakan di Lapangan Pahlawan, Taman Jubilee Perak, Sabtu (5/8) besok, itu dibatalkan karena indeks polutan udara telah mencapai level yang berbahaya bagi kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.