Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis Siang, KMP Akan Kumpul Minta Penjelasan PAN

Kompas.com - 03/09/2015, 11:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Koordinator Harian Koalisi Merah Putih (KMP) Fahri Hamzah mengatakan, KMP akan menggelar pertemuan pada Kamis (3/9/2015) siang untuk membahas keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. PAN akan turut hadir dalam pertemuan tersebut.

"Pukul 13.00 WIB, pengurus harian KMP akan rapat, tetapi tempat belum diketahui. Nanti kalau memang terbuka untuk media, saya kabarin lagi," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis pagi.

Menurut Fahri, pertemuan tersebut dilakukan untuk meminta penjelasan elite PAN mengenai alasan bergabung dengan pemerintah. Sebab, KMP hingga saat ini sama sekali belum mendapatkan penjelasan langsung dari PAN.

"Saya sempat enggak percaya karena keputusan sudah dibuat, keputusan bahwa kita akan melangkah bersama," ucap Wakil Sekjen PKS ini. (Baca: Fahri Hamzah Tak Percaya PAN Gabung dengan KIH)

Fahri mengatakan, PAN sudah salah menilai posisi KMP selama ini. Dia menegaskan bahwa KMP juga selama ini mendukung semua program pemerintah dan sama sekali tak pernah berniat untuk menghambat.

"Di DPR kita banyak mempermudah pemerintah dalam hal nomenklatur. Satu tahun ini kita mudahkan," kata Wakil Ketua DPR itu. (Baca: Bagi Aburizal, Sah-sah Saja PAN Pilih Keluar dari KMP)

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengakui bahwa pihaknya belum berkomunikasi dengan KMP soal keputusan bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.

"Belum. Dalam waktu dekat, akan kami sampaikan," ujar Zulkifli dalam jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Zulkifli menilai, saat ini sudah tidak tepat lagi mengotak-ngotakkan lagi antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih. Pasalnya, saat ini Indonesia sedang diterpa masalah ekonomi yang butuh kerja sama banyak pihak. (Baca: Ditanya Alasan PAN Gabung ke KIH, Zulkifli Jawab Situasi Ekonomi)

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, pembelahan blok politik antara KMP dan Koalisi Indonesia Hebat tidak signifikan dirasakan di DPR saat ini. Pasalnya, semua anggota DPR wajib menjalankan tugas dan fungsinya dalam legislasi, budgetting, dan pengawasan. (Baca: Viva Yoga: PAN Tidak Menuntut Jabatan, Terserah Presiden)

"Rasanya cair tidak berjarak. Justru terkadang di rapat komisi partai pendukung pemerintah kritiknya lebih keras dan pedas. Ini membuktikan bahwa pembelahan politik pascapilpres sudah usai. Sekarang kita mesti bangun konfigurasi politik baru yang lebih sejuk tanpa gaduh, yang tetap korektif kritis tanpa kehilangan substantif, yang demokrasi tanpa kehilangan jati diri partai politik," kata Viva.

Viva menambahkan, meski PAN berada di dalam pemerintahan, pihaknya akan tetap menjaga komunikasi dan menghormati partai yang berada di luar pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com