"Dengan masuknya PAN ke KIH, jelas berubah peta politik dan turbulensi politik di Senayan. Dengan begitu, dukungan politik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi semakin kuat," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2015).
Sebelum PAN bergabung, jumlah kursi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang terdiri atas Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PKB, Fraksi Nasdem, dan Fraksi Hanura di DPR sebanyak 207 kursi. Dengan masuknya PAN yang pada Pemilu Legislatif 2014 memperoleh 49 kursi, jumlah kursi KIH menjadi 256 dari 560 kursi anggota Dewan periode 2014-2019. (Baca: Bagi Aburizal, Sah-sah Saja PAN Pilih ke Luar dari KMP)
Analis politik Sidin Constitution itu menambahkan, pemerintah perlu memutar otak agar PAN tak hanya bergabung sementara saja. Ia memperkirakan, perombakan Kabinet Kerja jilid kedua bisa saja terjadi untuk mengokohkan keinginan PAN berkoalisi. Dalam politik, menurut dia, lobi-lobi untuk memperoleh jabatan di struktur pemerintahan sangat mungkin terjadi. (Baca: Yenny Wahid: Pemerintah Harus Manfaatkan Dukungan PAN)
"Dalam sistem presidensial tidak ada koalisi, yang ada hanya persekongkolan. Bicara apa, dapat apa dan bagaimana," ujarnya.
Resmi bergabung
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menyatakan, PAN secara resmi akan membantu pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ekonomi yang terjadi. Manuver politik PAN itu, menurut Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno, bahkan telah disetujui Amien Rais. (Baca: PAN Gabung ke Pemerintah, Zulkifli Yakin Jumlah Investor Akan Meningkat)
Akan tetapi, perubahan sikap politik PAN membuat Koalisi Merah Putih terkejut. Sebab, keputusan itu diambil sebelum ada pembahasan PAN di dalam koalisi.
"Sampai sejauh ini, kami belum pernah membicarakan tentang hal ini (dukungan PAN ke pemerintah)," kata Presiden PKS Sohibul Iman kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2015).
Sohibul mengatakan, sikap PAN dalam memberikan dukungan kepada pemerintah hingga kini belum jelas. Belum diketahui apakah nantinya PAN akan bergabung ke dalam KIH atau hanya sekadar mendukung pemerintahan.
"Kalau dari konferensi pers kemarin di Istana, dalam hal ini saya melihat dukungannya merepresentasikan Pak Jokowi, bukan merepresentasikan KIH," ujarnya.
Meski demikian, Sohibul menghargai keputusan politik yang diambil PAN tersebut. Ia berharap, PAN dapat menjembatani hubungan antara KIH dan KMP agar lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.