Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urusan "Beking-bekingan" Dinilai Sering Jadi Pemicu Bentrok TNI-Polri

Kompas.com - 02/09/2015, 07:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menilai, akar masalah sering terjadinya bentrok antara personel TNI dan Polri adalah wilayah abu-abu, yaitu aksi beking oleh masing-masing institusi. Oleh karena itu, pimpinan kedua lembaga harus segera menyelesaikannya. (Baca: Jika Bentrok TNI-Polri Terulang, Jokowi Diminta Beri Sanksi Pangdam-Kapolda)

"Ada banyak masalah yang harus diselesaikan oleh pimpinan dua lembaga. Kebanyakan muncul di wilayah abu-abu, seperti beking-bekingan dan ini harus diselesaikan," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9/2015).  

Menurut dia, ada motif ekonomi yang menyebabkan personel TNI-Polri masuk ke wilayah abu-abu tersebut. Komisi I DPR RI sudah sejak lama mengingatkan hal tersebut karena berpotensi menjadi pemicu konflik. (Baca: Menurut Kalla, Kesenjangan Bukan Akar Masalah Bentrok TNI-Polri)

"Kami sudah membuat panitia kerja namun belum ditindaklanjuti. Masalah kesejahteraan prajurit menjadi masalah yang harus diselesaikan," ujar Mahfudz.

Politisi PKS itu menjelaskan, masalah kesenjangan antara personel TNI-Polri sebenarnya sudah bisa diselesaikan karena ada wacana menyatukan personel kedua lembaga saat menjalani pendidikan awal selama enam bulan.

Menurut dia, setelah enam bulan, personel tersebut dipisah, lalu kembali ke institusi masing-masing.

"Lalu, ada rencana latihan bersama antara TNI-Polri, yaitu TNI akan memberikan pendidikan kepada Polri," katanya.

Mahfudz mengatakan, wacana TNI akan ditarik ke baraknya masing-masing, sulit dilakukan jika banyak personel institusi tersebut masih berada di wilayah abu-abu. Pelibatan TNI dalam pembangunan saat ini sebenarnya sangat besar dan mengisi banyak kekosongan yang tidak bisa dilakukan pemerintah.

"TNI mengisi banyak kekosongan yang tidak bisa dilakukan pemerintah, seperti pelibatan TNI untuk swasembada pangan," kata dia.

Bentrok

Sebelumnya, terjadi bentrokan antara anggota TNI dan Polri di Polewali Mandar yang diduga akibat dipicu kesalahpahaman. Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, sejumlah anggota Kodim 1401/Majene sedang menonton balapan di sirkuit permanen Sport Center Polman. (Baca: Anggota TNI dan Polri Bentrok, 1 Orang Tertembak, 4 Sepeda Motor dan 1 Mobil Polisi Dibakar)

Saat itu, Praka Rusmono (34) yang merupakan Caraka Tuud Dim 1401/Majene menonton balapan dengan kru MMS Racing Team Majene, Umar (27), warga BTN Linomaloga, Kelurahan Talumu, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Mereka didatangi beberapa anggota Patmor dan diminta untuk tidak menonton di atas lintasan balapan.

Salah satu rekan Praka Laksmono, anggota MMS Team Racing Majene, terkena tongkat anggota Patmor sehingga hampir terjatuh di parit. Tidak terima dengan hal itu, Praka Laksmono menghampiri anggota Patmor dan menegurnya. Tidak terima anggotanya ditegur, anggota Patmor lainnya datang dan mengeroyok Praka Laksmono.

Perkelahian pun berhasil diredam setelah Kepala Polres Polewali Mandar AKBP Agoeng Adi Koerniawan dan Kepala Seksi Operasi Komando Distrik Militer 1402/Polmas Kapten Martani tiba di lokasi dan mendamaikan kedua belah pihak. (Baca: Kronologi Tertembaknya Anggota TNI di Polewali Mandar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com