Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusul Buruh, KAMMI Rencanakan Aksi Unjuk Rasa

Kompas.com - 01/09/2015, 14:15 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berencana menggelar aksi unjuk rasa untuk merespons kondisi perekonomian terkini. KAMMI menilai, pemerintah perlu melakukan tindakan konkret yang berpihak kepada masyarakat sehingga negara keluar dari situasi perekonomian yang sulit.

"Ada hal yang harus kita sampaikan mengenai kondisi saat ini dan dunia kita sudah transparan. Kalau ketemu pejabat, bukan kongkaling kok, tetapi untuk mereka rasakaan kondisi di lapangan, di jalanan pun kita akan sampaikan hal yang sama. Tentu ada rencana demo," kata Ketua Umum KAMMI Andriyana, di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Mengenai tuntutan yang akan disampaikan elemen mahasiswa dalam aksi unjuk rasa tersebut,  KAMMI akan melakukan konsolidasi di Bandung terlebih dahulu. Setelah itu, KAMMI akan menyampaikan sikap resmi organisasi terkait kondisi perekonomian terkini.

"Tergantung konsolidasi tanggal 4. Biasanya, pada 21 Mei itu ada seribuan (yang turun ke jalan), itu di Jakarta dan itu jg konsolidasi dengan BEM dan kawan kami, BEM di universitas. Tanggal 30 kemarin kita diskusi dengan kelompok Cipayung untuk sikapi kondisi ekonomoi kebangsaan kita," tutur dia.

Temui Wapres

Pada hari ini, KAMMI menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menyampaikan masukan terkait kondisi perekonomian nasional. Menurut Andriyana, KAMMI berharap adanya sikap tegas pemerintah dalam menghadapi situasi sulit ini sehingga tercipta ketengan di kalangan masyarakat.

"Kondisi-kondisi ini yang kalau dibiarkan juga akan timbulkan keresahan. Dengan kondisi rupiah sekarang yang mungkin terjadi adanya PHK (pemutusan hubungan kerja), kemudian daya beli menurun dan sebagainya," kata.

Salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan mempercepat penyerapan anggaran di daerah-daerah. Untuk mendukung upaya tersebut, kata Andriyana, diperlukan suatu terobosan hukum yang menjamin bahwa kebijakan/diskresi tidak selamanya bisa dipidana.

"Kemudian bagaimana mendorong penerimaan pajak agar sesuai target walau pun aggak mustahil. Ini yang mesti dilakukan kemudian ketika terjadi krisis, walau pun belum terjadi, langkah pemerintah bagaimana caranya, ada enggak jaringan pengamannya," tutur Andriyana.

Mengenai reshuffle atau perombakan kabinet yang belum lama dilakukan, KAMMI menunggu hasil kerja para menteri yang baru hingga akhir tahun.

Pada hari ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com