Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKW Bernama Iis Sofia Tewas di Mesir, KBRI Kesulitan Hubungi Keluarga

Kompas.com - 31/08/2015, 20:58 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Seorang tenaga kerja Indonesia, Iis Sophia Junaedi, kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 12 Desember 1980, tewas di Kairo, Mesir, Minggu (30/8/2015). Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo mengaku kesulitan menghubungi keluarganya di Indonesia.

Perempuan berusia 35 tahun itu mengembuskan napas terakhir di Klinik Tauhid, Kairo, beberapa jam setelah ditelantarkan orang tidak dikenal dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Jenazah almarhumah sementara disimpan di tempat penitipan jenazah Zeinhom di Kairo. KBRI sedang berupaya mencari alamat keluarganya di Indonesia," kata Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kairo, Windratmo Suwarno, dalam perbincangan dengan Antara News di Kairo, Senin (31/8/2015).

KBRI Kairo, menurut Windratmo, telah melaporkan tewasnya Iis kepada Kementerian Luar Negeri RI serta pihak Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk menelusuri keberadaan keluarga almarhumah.

Identitas satu-satunya yang dipegang Iis adalah paspor bernomor AR 055533 yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Tanjung Priok, Jakarta, 9 September 2001, dengan masa berlaku hingga 9 September 2016.

Iis tercatat tiba di Mesir pada 13 Agustus 2015, dan tanggal berangkat ke Mesir dari Malaysia melalui Batam, 9 Agustus 2015. Dengan demikian, ia baru 18 hari mengadu nasib di Negeri Ratu Cleopatra itu.

"Sebelum di Kairo, dalam paspornya, Iis tercatat pernah bekerja sebagai TKW di Amman, Jordania," ucap Windratmo.

Menurut saksi mata, Iis diantar oleh tiga orang dan ditelantarkan begitu saja dalam keadaan tidak sadarkan diri di depan pintu lantai dasar Gedung Konsuler KBRI Kairo di Distrik Hayl Asyir, Nasr City, Kairo Timur, pada Minggu sekitar pukul 12.30.

Dia mengungkapkan, tiga orang yang tidak dikenal tersebut adalah seorang pria berwajah Mesir dan dua wanita berwajah WNI yang mengendarai mobil warna hitam. TKW yang tidak sadarkan diri itu dibawa masuk ke lantai satu Gedung Konsuler KBRI Kairo dengan bantuan petugas penukaran uang (money changer) untuk didudukkan di kursi satuan pengamanan setempat.

"Setelah melaksanakan shalat dzuhur dan mendengar keributan di lantai dasar, petugas keamanan Konsuler KBRI kemudian menemukan WNI yang dimaksud, dan segera memberikan pertolongan pertama," ujar Windratmo.

Pemeriksaan awal kesehatan Iis oleh petugas Konsuler KBRI memperlihatkan adanya bekas-bekas suntikan jarum di beberapa bagian tubuhnya.

Iis saat itu memakai popok, yang menurut tim medis mengindikasikan bahwa ia telah mendapatkan tindakan medis sebelumnya. Tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan ataupun kekerasan fisik di tubuhnya.

Saat ditemui petugas KBRI, kondisi korban sangat buruk, tak sadarkan diri, dan kecil kemungkinan untuk siuman. KBRI pun segera membawanya untuk diperiksa secara medis ke rumah sakit terdekat, yaitu Klinik Tauhid.

Di klinik tersebut, dokter Mohamed segera memberikan infus dan menyatakan bahwa kondisi pasien sudah sangat buruk, dengan indikasi gagal ginjal, dan pada sore hari dinyatakan meninggal dunia.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, KBRI Kairo telah melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian Mesir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com