JAKARTA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Timor Leste Rui de Maria Araujo menyatakan, pemerintahannya siap memulai pembahasan perbatasan laut dengan pemerintah Indonesia. Hal ini diungkapkan Araujo dalam pernyataan bersama dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu (26/8/2015).
"Saya juga ingin sampaikan bahwa pemerintah saya siap berdiskusi terkait perbatasan laut dengan Indonesia, mengacu pada UNCLOS 1982, di mana kedua negara menjadi bagian dari anggota konvensi itu," ujar Araujo.
Dokter sekaligus politisi dari Partai Fretelin ini mengatakan bahwa dirinya sudah menginstruksikan kepada tim teknis dari Timor Leste untuk menyiapkan konsultasi dan negosiasi dengan Indonesia. Timor Leste akan melakukan pendekatan melalui mekanisme hubungan bilateral hingga senior official meeting.
Salah satu batas wilayah laut yang sulit ditetapkan oleh dua negara adalah Enklave Ambeno Oeccuse. Enklave tersebut berada di antara wilayah Indonesia. Jika masyarakat Oeccuse hendak ke Kota Dilli, ibu kota Timor Leste, maka harus melewati wilayah Indonesia.
Sejauh ini, belum ada pembahasan yang konkret antara dua negara soal perbatasan laut. Kedua negara masih berusaha menyelesaikan batas darat di mana masih ada dua titik yang menjadi konflik. Pada pertemuan tadi, Jokowi dan Araujo sepakat menuntaskan sengketa dua titik perbatasan di wilayah darat itu pada tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.