JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu peserta seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Surya Tjandra, mengaku meminta rekomendasi dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk ikut dalam seleksi itu. Rekomendasi itu diminta karena Surya menilai Ahok merupakan figur ideal yang sejalan dengan visinya memberantas korupsi.
Surya menjelaskan, pemberantasan korupsi harus berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam pemahamannya, kesejahteraan rakyat sangat berkaitan dengan penyelenggara negara yang ia nilai terepresentasi dari figur Ahok.
"Saya hubungi stafnya Ahok untuk minta rekomendasi. Kalau Ahok bersedia, saya sangat menghormati," kata Surya menjawab pertanyaan Pansel KPK dalam wawancara tahap akhir sebagai calon pimpinan KPK di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Pengacara publik dan aktivis buruh itu mengaku ingin menjadi seperti Presiden Joko Widodo jika nanti terpilih menjadi pimpinan KPK. Dalam arti, ia ingin meniru Jokowi yang tidak memiliki beban dan hutang kepada siapapun setelah memenangkan pemilu.
"Modalnya niat baik saja. Saya percaya niat baik masih bisa menang di negeri ini," ujarnya.
Surya berpendapat bahwa kebuntuan koordinasi KPK dengan lembaga penegak hukum lain dapat diselesaikan. Ia bertekad memperbaiki pola komunikasi KPK dengan Polri dan Kejaksaan. "Itu gampang, diajak ngobrol saja. Saya akan fokus pada pencegahan korupsi," kata Surya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.