Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 20.000 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen di Brebes

Kompas.com - 19/08/2015, 22:39 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BREBES, KOMPAS.com - Musim kemarau panjang mengancam wilayah kekeringan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meluas. Menurut Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Brebes Bahrul Ulum, terdapat tujuh desa baru yang mengalami kekeringan.

"Ketujuh desa tersebut adalah Brebes, Bulakamba, Larangan, Cikeusal Kidul, Cikeusal Lor, Buara, dan Baros," ungkap Bahrul kepada Kompas.com, Selasa (18/8/2015).

Sebelumnya, kata Bahrul, kekeringan hanya terjadi di empat desa yakni Limbangan Kulon, Sengon, Limbangan, dan Ketanggungan.

Kekeringan tersebut berpotensi menggagalkan panen lebih dari 20.000 hektar lahan pertanian tanaman padi. 

"Kekeringan sekarang lebih panjang. Hingga hari ini hujan tidak kunjung turun. Ini menyulitkan para petani," tambah Bahrul. 

Dia menyebut, akibat kekeringan, banyak petani yang kemudian beralih profesi menjadi kuli bangunan, buruh pabrik, tukang becak, dan bekerja menggarap sawah tanaman padi di wilayah Jatiwangi. 

Pilihan terakhir itu yang paling diminati oleh para petani yang tetap bertahan menggarap sawah tanaman padi. Pasalnya, kekeringan di wilayah kecamatan di Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tersebut tidak separah wilayah Kabupaten Brebes. 

Meskipun debit air Bendung Rentang mulai menyusut dengan tinggi muka air sudah berada pada posisi 22,21 seiring dengan semakin berkurangnya curah hujan, namun kondisi sejumlah areal persawahan masih normal.

"Selain itu, alasan lainnya adalah karena tingkat pendidikan rendah. Petani Brebes rerata hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD). Itu pun banyak yang tidak sampai tamat," tandas Bahrul.

Pengadaan air mandiri

Terhadap kekeringan yang meluas tersebut, Pemerintah Kabupaten Brebes telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya penyediaan air bersih melalui sumur gali baru, dan dropping air tangki di beberapa wilayah dengan tingkat kekeringan tinggi, dan kritis air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, A Satibi, mengatakan pihaknya juga telah bekerjasama dengan sektor swasta dan BUMD lainnya untuk menyediakan air bersih.

"Beberapa waktu lalu, kami bekerjasama dengan PT Pegadaian menyediakan 272 air tangki. Demikian juga dengan Kwarcab Pramuka, dan Kantor BPN Kabupaten Brebes," urai Satibi.

Tak hanya sampai di situ, lanjut Satibi, upaya lainnya adalah mengembangkan sistem penyediaan air minum (SPAM) mandiri. Pengembangan tersebut memanfaatkan air sungai yang ada di wilayah dengan tingkat kekeringan tinggi, dan kritis air.

Dengan SPAM diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap perusahaan daerah air minum (PDAM). Program tersebut juga sebagai salah satu upaya menciptakan sumber air bersih baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com