Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harmonisasi Politik dan Ekonomi, Pekerjaan Rumah 70 Tahun Indonesia

Kompas.com - 17/08/2015, 13:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perombakan struktur kabinet dinilai tidak akan memberikan dampak apapun terhadap kondisi ekonomi Indonesia, jika tidak didukung stabilitas politik. Untuk itu, perlu adanya harmonisasi di antara pelaku politik dan pelaku ekonomi untuk mewujudkan keinginan itu.

Hal itu dikatakan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, saat dijumpai seusai mengikuti upacara detik-detik Proklamasi di Nusantara Polo Club, Senin (17/8/2015).

Idrus menekankan pentingnya konsolidasi politik terutama untuk mengoreksi persoalan hukum. Sebab, dalam praktik di lapangan, hukum masih kerap dijadikan sebagai alat oleh penguasa untuk menekan pihak-pihak tertentu.

"Pemerintah memang sudah me-reshuffle menteri-menteri di bidang ekonomi. Tetapi jangan lupa, ekonomi tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan politik," kata Idrus.

Di sisi lain, ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi tidak dapat terlepas dari peran pengusaha. Jika pengusaha tidak merasa aman, maka, jangan berharap para pengusaha itu akan menjalankan bisnisnya di Indonesia.

"Keamanan itu berkaitan dengan politik. Jadi harus mengharmonisasi semuanya," ujarnya.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman mengatakan, kesenjangan sosial antara kelompok masyarakat kaya dan kelompok masyarakat miskin masih tinggi. Hal itu diketahui dari tingginya angka gini ratio yang mencapai 0,42.

"Di usia Indonesia yang sudah 70 tahun, kesejahteraan seharusnya sudah bisa dinikmati bersama, dan kesenjangan sudah semakin kecil. Menurut saya ini adalah pekerjaan rumah bagi Presiden," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan, pemerintah juga bertugas menjamin peningkatakan kesejahteraan sosial masyarakat. Meski sudah ada UU yang menjami mengenai persoalan itu, namun implementasinya dianggap masih kurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com