JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla memprediksi tidak akan ada konflik besar ketika pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2015. Hal itu disampaikan Kalla kepada kepala Polda dan kepala Polres se-Indonesia di auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2015).
"Pak Wapres mengatakan, tidak ada konflik besar dari partai. Itu inti yang dikatakan beliau kepada para Kasatwil (Kepala Satuan Wilayah) yang hadir," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan usai pengarahan, Rabu siang.
Masih mengutip pernyataan Kalla, Anton mengatakan bahwa gesekan antarpendukung partai di daerah tidak akan besar. Pasalnya, mereka saling berkoalisi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. (baca: Kapolri Tanya soal UU Pilkada, Kapolres Diam hingga Celingak-celinguk)
"Partai-partai ini tidak akan membantu konflik karena misalnya di tingkatan gubernurnya ada partai yang berkoalisi. Jadi ini memengaruhi atau meredam dinamika politik di tingkat kota atau kabupaten," ujar Anton.
Kalla, lanjut Anton, mengatakan bahwa konflik pilkada serentak kemungkinan hanya antarpasangan calon saja. Hal inilah, yang menurut Kalla harus mendapatkan perhatian kepolisian. Anton yakin Kasatwil mendengar, mencatat dan menjalankan arahan dari Kalla.(Baca: Kapolri "Sentil" Polisi yang Suka Main "Game" Waktu Bertugas)
Kalla memberikan pengarahan kepada para Kasatwil selama sekitar 20 menit. Namun, acara tersebut berlangsung tertutup. (baca: Kapolri Minta Polisi Kreatif Amankan Pilkada Serentak)
Beberapa pejabat negara yang hadir antara lain Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Kepala Polri Komjen Budi Gunawan, Kepala Bareskrim Komjen Budi Waseso, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Malik dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad.