Menurut Johnny, sejak awal, Nasdem sudah mendapatkan informasi bahwa akan ada menteri yang di-reshuffle dalam waktu dekat. Informasi tersebut, kata dia, disampaikan langsung oleh Presiden dalam pertemuan dengan elite parpol di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015) lalu.
Meski isu utama pertemuan itu adalah membahas pemilihan kepala daerah serentak, terselip pembahasan isu-isu lain di dalamnya.
"Kan bicara ekonomi juga, nah disinggung sedikitlah masalah reshuffle," kata Johnny saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/8/2015) pagi.
Johnny mengaku tak tahu kapan reshuffle akan dilakukan. Dia juga mengaku tak mau menyebutkan siapa saja menteri yang akan diganti. Ia memprediksi, beberapa menteri pada bidang ekonomi akan diganti seiring makin terpuruknya kondisi perekonomian Indonesia.
"Kita harapkan ada ekonom senior yang masuk sehingga kepercayaan pasar kita bisa kembali meningkat," ujarnya.
Johnny mengatakan, Nasdem menghargai hak prerogatif Presiden dalam melakukan reshuffle. Nasdem siap jika kadernya ikut dicopot dari kabinet. Sebaliknya, Nasdem juga siap melepas kader lainnya jika ditunjuk oleh Jokowi untuk masuk ke dalam kabinet.
"Kalau Nasdem kan koalisi tanpa syarat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.