Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bareskrim Serahkan Rekam Jejak 48 Capim KPK ke Pansel

Kompas.com - 11/08/2015, 14:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri merampungkan penelusuran rekam jejak 48 calon komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasil penelusuran itu diserahkan ke Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel KPK), Selasa (11/8/2015).

"Kami sudah menyerahkan tugas dari pansel. Penelusuran 48 capim KPK sudah kita lakukan untuk pertimbangan pansel," ujar Kepala Bareskrim Komen (Pol) Budi Waseso dalam konferensi pers di kantornya, Selasa.

Dalam konferensi pers tersebut, hadir pula Ketua Pansel KPK Destri Damayanti, wakilnya Enny Nurbaningsih, dan salah satu anggotanya, Yenti Ganarsih.

Penelusuran rekam jejak 48 capim KPK itu, menurut Budi, berdasarkan koordinasi tim Bareskrim dengan sejumlah satuan di Polri, mulai dari Reskrim, Intelijen, hingga Propam Polri. Jika ada catatan khusus bagi seorang calon, Budi memastikan hal itu benar-benar terjadi dan tercatat di Polri, bukan sekadar isu atau informasi yang simpang siur.

Pria yang populer disapa Buwas itu menolak mengungkap hasil penelusuran, termasuk apa ada capim KPK yang terbelit persoalan hukum pada masa sebelumnya atau tidak. Menurut dia, hal itu merupakan rahasia negara dan hanya untuk kepentingan Pansel KPK.

Dalam kesempatan yang sama, Yenti menambahkan, pihaknya akan menyatukan hasil penelusuran Bareskrim itu dengan hasil penelusuran lembaga penegak hukum lain. Pansel ingin memastikan 48 capim KPK benar-benar tidak tersangkut persoalan hukum sehingga nantinya mengganggu kerja KPK.

"Kita akan pertimbangkan betul agar nanti tak ada kemungkinan kriminalisasi," ujar Yenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com